Gamabar:VOA.Com Detasemen khusus (Densus 88)sekarang mulai menuai berbagai kecaman dari berbagai kalangan ormas islam,karena perlakukannya yang keterlalauan seperti terekam dalam beberapa vedeo yang sempat beredas luas di dunia maya beberapa hari terakhir ini.Pasukan anti teroris tersebut yang dibiyai asing sekarang telah menimbulkan keresahan masyarakat,karena jika sudah ditangani mereka meskipun masih tersangka akan mengalami berbagai siksaan ala CIA atau Mossad. Bocoran vedeo belakangan ini menunjukkan beberpa anggota Densus 88 sedang menyiksa tersangka teroris dengan sangat kejam,sehingga pasukan yang berseragam hitam hitam itu mulai menuai berbagai kecaman dan bahkan muncul pihak-pihak yang menghendaki supaya Densus 88 itu di bubarkan saja.Di Sumatera barat beberapa organisasi masyarakat menuntut pembubaran Densus 88 tersebut karena menurut mereka keberadaannya sudah meresahkan warga masyarakat. Dalam vedeo tersebut kelihatan jelas betapa kejamnya beberapa anggota Densus 88 itu, kelihatannya sedang menyiksa tersangka teroris dilapangan dengan tanpa baju.Para tersangka teroris di caci maki,serta disiksa secara fisik diluar batas-batas peri kemanusiaan,yang diduga vedeo tersebut merupakan hasil rekaman kebiadaban oknum Densus 88 di Poso,Sulawesi tengah.Terkait masalah itu beberpa ormas islam terkemuka di Indonesia mengutuknya dengan keras,serta meminta supaya Densus 88 lebih baik di bubarkan saja . Tudingan itu bukanlah yang pertama kali dialamatkan kepada Densus 88 ,karena mereka sering kali mellaukan kebiadaban dalam proses penyergapan dan sebagainya.Padahal Densus 88 dibentuk oleh rejim SBY untuk melawan teroris,tetapi jika kita lihat rekaman vedeonya seperti itu justeru mereka akan menimbulkan keresahan masyarakat serupa halnya dengan apa yang dilakaauakan teroris pula.Kalau begitu caranya,apa bedanya Densus 88 dengan teroris ? Bukankah hal-hal biadab semacam itu bisa menimbulkan teroris-teroris baru untuk membalas dendam kesumatnya setelah menonton vedeo tersebut. Terkait masalah itu,Haris Azhar kordinator KOntras ,organisasi HAM yang telah menyelidiki berbagai pelanggaram HAM yang dilakukan oleh Densus 88 di Poso,Maluku,Sumatera menegaskan bahwa pasukan semacam itu perlu memikirkan banayak hal.Densus 88 sudah banyak melalukan pelanggaran HAM, serta penyiksaan,dan pembunuhan diluar hukum,ujarnya kepada VOA Selasa 5 Februari 2013. Dalam konteks ini Paman Sam dan Australia yang mendanai Densus 88 semestinya bertanggung jawab pula,atau memang karena AS dan Australia juga melakukan hal serupa di Afghanistan,Iraq dan Guantanamo sehingga kedua negara itu sepertinya menutup mata terhadap apa yang dilakuakan Densus 88 itu.Padahal Australia segera mengambil tindakan tegas terhadap Indonesia,karena perlakuan terhadap sapi-sapi asal negara kangguru itu secara kekerasan oleh tukang-tukang  jagal Indonesia.Aka tetapi ketika Densus 88 yang didanainya melakukan kekerasan,kebiadaban terhadap warga tersangka teroris di Indonesia dibiarkan saja .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H