Kelompok Teroris Poso kelihatannya belum bisa di lumpuhkan oleh aparat keamanan ,meskipun sudah melancarkan operasi gabungan sejak aksi-aksi teror Poso meningkat beberapa bulan terakhir.Operasi gabungan dipusatkan di sekitar kawasan Taman Jeka,Gunung Biru untuk melumpuhkan kelompok yang menculik,dan menewaskan Briptu Andi Tapa dan Briptu Suherman 16 Oktober 2012 lalu. Meskipun aparat gabungan telah berhasil menggerebek berbagai tempat persembunyian kelompok teroris Poso ,serta berhasil menyita berbagai perlengkapan teror mereka namun mereka amasih eksis dan belum berhasil dilumpuhkan secara tuntas. Kelompok teroris Poso beroperasi layaknya gerilyawan yanag berani menyergap aparat keamanan secara mendadak ,sebagaiaman mereka lakukan sekitar jam 10.00 sampai jam 13.00 hari Kamis,20 Desember 2012 di kalora Taambarana.Sergapan mendadak yang dilakuakan kelompok Poso terhadap patroli Brimob  telah menewaskan Briptu Ruslan,Briptu Wayan Putu Airawa dan Briptu Winarto.Sementara Briptu Siswandi menderita luka tembak di leher dan  Briptu Eko di perut dan tangan kiri ,dan  Biptu Lungguh mengalami luka ringan . Terkait dengan meningkatnya aksi kekerasan di Poso,maka mabes Polri sudah mengirimkan tim bantuannya ke sana,untuk memperkuat operasi gabungan yang sudah di gelar bulan Okrober lalu.Menurut laporan dari Poso belasan orang yang di duga twerkait dengan kelompok teroris Poso tersebut sudah di tangkap oleh pihak kepolisian , untuk dimintai keterangannya. Mereka terdiri dari berbagai kalangan status sosialnya,mulai dari yang berprofesi sebagai Guru SD ,petani sampai penjual keliling yang sekarang sedang di periksa secara intensif terkait dengan aksi-aksi teror di Poso akhgir-akhir ini.Beberapa tahun terakhir ini Indonesia diderai oleh kelompok teroris Solo,Cirebon, Poso dan sebagainya.Menurut Arshad Mbai,bahwa jaringan teroris Indonesia itu berpusat di Solo dan juga Poso. lalu jika sudah diketahui pusat jaringannya mengapa mereka masih juga eksis ? padahal puluhan diantara mereka sudah tewas dalam  penyergapan Densus 88,dan puluhan lainnya berhasil di tangkap dan telah di penjarakan.Oleh karena itu layak dipertanyakan mengapa mereka masih eksis ? apakah memang karena memiliki pendukungnya yang membiayai operasi mereka,yang sampai sekarang belum tertangkap .Soalnya yang tertangkap hanya yang kecil kecil saja,sementara yang besar gembongnya Dr.Azhary,Nurdin M.Toop Dul Matin tewas dalam penyergapan.Dengan tewasnya gembong-gembong teroris tersebut,maka tertutup rapatlah semua akses-akses yang menuju kepada tokoh inbtelektualnya yang merupakan sutradara teror di indonesia. Karena belum terkuwaknya siapa sesungguhnya dibelakang aksi teroris di Indonesia itu,sehingga aksi-aksi teror terus juga bergulir disebabkan pemerintah Indonesia hanya berhasil melumpuhkan teroris kelas terinya saja,dan kelas kakapnya masih bebas diluaran.Ataupun pemerintah Indonesia belum juga mampu mengidentifikasi faktor apa yang menyebabkan munculnya aksi-aksi teror tersebut ? apa faktor ketidak adilan, ketidak meratanya pembangunan,supremasi hukum mandeg ,budaya korupsi di birokrasi yang telah menyebabkan terjadinya aksi-aksi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H