Mohon tunggu...
Nurdin Abd Rivai
Nurdin Abd Rivai Mohon Tunggu... -

Pensiunan PNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Tahun Menunggu

27 November 2013   07:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selasa, 26 November 2013. Awang Faroek ishak, Gubernur Kaltim meluncurkan bukunya : Awang Faroek, Teladan dari Timur . Dan, sebuah buku lain : Awang Faroek dimata Para Sahabat . Acara berlangsung di ruang yang megah, Ballroom Hotel Mulia Jakarta.Bukunya tebal, makanannya enak khas hotel berkelas. Menyaksikan Awang, seakan kita sedang menyaksikan lelaki tua yang tengah asik dengan mimpinya, sekaligus ingin menunjukkan keluasan pergaulannya. Dan, ia sangat percaya diri ! Tapi ia mungkin terlampau lelah untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran kita. Pikiran banyak orang diantara kita ! Tapi, oklah. Yang jelas, satu hal ia memenangkannya: punya mimpi ! Dan, ia terobsesi mewujudkannya.

( ditulis oleh Sudarsono Gunawan di Facebook.com).

Tulisan yang dimuatnya di jejaring sosial menginsiprasiku untuk melanjutkan apa yang ada dibenak ku.Aku memang belum membaca bukunya dan belum bisa berkomentar tentang isi buku yang ditulis. Namun sebagai bagian dari masyarakat Kaltim boleh dong memberikan pendapat siapa, bagaimana seorang Awang dimata saya.

Pertama rentang waktu selama lima tahun cukup panjang untuk melanjutkan mimpi-mimpi seorang Awang. Lima tahun sebelumnya mimpi-mimpi dalam tidurnya belum dapat diwujudkan dan rupanya untuk melanjutkan mimpinya dia kembali lagi untuk tidur dan berharap akan bermimpi dengan bermacam obsesi yang ingin diwujudkannya. Aku adalah mantan siswa dan juga pernah menjadi staf beliau semasa bertugas, selain itu aku sangat mengenal  istri, saudara-saudara dan keponakan beliau. Di mata saya beliau memang mempunyai pribadi yang menyenangkan, ramah, tidak sombong, tegas dan visionaris. Namun dibalik itu semua tentu ada sisi kelemahannya aku pikir itu sangat manusiawi. Beliau ambisius, terlalu banyak mimpi yang belum terwujud sehingga masyarakat Kaltim terlarut pula dalam mimpi seorang Awang.

Beberapa waktu lalu ya katakanlah belum genap satu bulan aku sempat berbincang-bincang dengan staf beliau yang juga Kepala Biro Humas Setda Prov. Kaltim. Dia sangat mengenal pribadi seorang Awang dan pernah menjadi staf beliau yaitu Kabag Humas Kutai Timur sewaktu Awang menjadi Bupati Kutai Timur. Dalam penjelasannya : Awang segera ingin mewujudkan mimpi-mimpi yang belum terwujud selama periode pertama kepemimpinan Awang  yang pernah diberitakan dibeberapa media, dan dia berjanji akan wujudkannya dalam periode kedua ini dalam bentuk karya monumental dan akan dikenang masyarakat Kaltim sepanjang masa. Yang terang masyarakat Kaltim masih harus menunggu lima tahun lagi terwujudnya mimpi seorang Awang yang akan membawa Kaltim menuju lebih baik lagi dan katanya “ Pembangunan Kaltim untuk Semua”. Mari kita tunggu dengan sabar dan lapang dada seraya mendoakan agar beliau tetap sehat, panjang umur dan mimpinya jadi kenyataan. Amin...amin... amin.

Samarinda, 27 November 2013.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun