Sumber Gambar:VOA.Com Bentrokan antara minoritas Muslim dan mayoritas Budhis Burma kian meluas di kawasan Meikhtilla ,suatu kawasan yang jauhnya sekitar 550 kilometer dari kota Yangon.Kekerasan terhadap komunitas muslim Burma bukanlah hal yang baru,karena sudah puluhan tahun terjadi terutama di negara bagian Rokhine yang tahun lalau saja ribuan muslim Rohingya tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi ke berbagai tenda-tenda kumuh di perbatasan Burma-Bangladesh.Muslim Rohingya memang sampai sekarang belum diakaui sebagai warga negara Burma sesuai aturan bentukan junta militer Ne Wein tahun 1980-an, sehingga muslim Rohingya tidak mendapat fasilitas apapun dari rejim Yangon . Bahkan menurut Ketua Komisi Tinggi HAM PBB,Novi Pilley justeru pihak keamanan Burma terlibat langsung dalam kekerasan terhadap muslim Rokhine ,berbagai pemukiman dan tempat ibadah warga muslim di bakar.Berbagai seruan masyarakat internasional,terutama penggiat HAM dan OKI tidak di hiraukan oleh Tehein Sein pemimpin junta militer Burma sekarang.Untuk mengawasainya OKI sebelumnya merencanakan mendirikan kantor perwakilannya di Rokhine dan juga Yangon,tetapi rejim junta militer Thein Sein tidak mengijinkannya. Masalah muslim Rohingya belum selesai,masalah baru terjadi lagi di kawasan Meikhtilla suatu daerah yang berpopulasi sekitar 100.000 itu yang sepertiganya muslim Burma sekarang terpaksa mengungsi ketempat yang dianggapnya aman.Menurut politisi setempat dari kelompok oposisi NLD ,Wein Htein bahwa sebelum kekerasan itu di kawasan itu terdapat 17 Mesjid namun sekarang belum diketahui pasti sudah berapa Mesjid yang sudah dibakar massa Budhis setempat.Namun demikian menurut laporan BBC dan VOA,Jum'at 22 Maret 2013 sejauh ini sudah lima mesjid yang sudah menjadi arang. Kekerasan itu terjadi mulai hari rabu,20 Maret 2013 yanag mulanaya karena terjadi pertengkaran anatara seorang muslim yang juga pemilik toko emas dengan pelanggannya yang beragama Budha.Dalam kekerasan tersebut,Biksu Budha itu tewas sehingga mayoritas Budhis menyerbu komunitas Muslim ,membakar tempat kediamannya serta meratakan dnegan tanah lima Mesjid di kawasan tersebut.Untuk menyelamatkan dirinya,maka sekitar 1200 kepala kelurga sudah mengungsi keberbagai daerah yang dianggapnya aman itu. Rejim militer pimpinan Jenderal Thein Sein itu kelihatannya mengabaikan pengentasan konflik itu sehingga selalu terulang kembali,dan Thein Sein berpura-pura merformasikan dirinya untuk mengelanbui masyarakat internasional supaya mencabut berbagai sanksinya terhadap Burma.Sementara dialam Rokhine tidak ada perubahan,dab sekarang muncul lagi kekerasan terhadap muslim Burma di kawasan Meikhtilla. yang sejauh ini 20 orang tewas dan akan terus bertambah sekiranya PBB,OKI akan segera menghentikan kekejaman Yangon tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H