Mohon tunggu...
Nurdin Al Ashari
Nurdin Al Ashari Mohon Tunggu... -

mohon kritik dan sarannya ^_^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Imamku

8 Juli 2015   16:08 Diperbarui: 8 Juli 2015   16:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku terheran ketika seorang bapak mempersilahkan anak kecil berumur 12 tahun untuk maju ke shaf paling depan. Sesaat aku berpikir bahwa anak tersebut diminta untuk mempersiapkan segala keperluan sholat, seperti microfon, sajadah, kipas angin, dan air minum. Ternyata perkiraanku meleset, Anak yang berumur 12 tahun itu dipersilahkan ke shaf paling depan untuk menjadi Imam tarawih. Aku tertegun beberapa saat dan detik selanjutnya sholat tarawih pun dimulai.

Aku memang pernah melihat video tentang sholat berjamaah yang diimami oleh anak dibawah umur bahkan lebih muda dari anak yang sekarang sedang menjadi mengimamiku. Anak itu berumur sekitar Sembilan atau sepuluh tahun mengimami orang-orang dewasa bahkan orang tua. Selain itu, video yang aku lihat pun berada di Negara Mekkah, bukan di Indonesia. Dan sekarang, saat ini, detik ini juga aku mengalami, merasakan, dan melihat dengan mata kepalaku sendiri, aku diimami oleh anak berusia 12 tahun.

Pada saat pembacaan surat pendek, aku pun akhirnya mengerti mengapa bapak itu mempersilahkan anak yang berusia 12 tahun menjadi imam tarawih. Ternyata anak itu bisa dibilang hafidz atau hafal Al-Qur’an. Surat yang dibaca olehnya setelah surat Al-fatihah adalah surat Al-Qalam, Surat Al-Mulk, dan beberapa surat di Juz 30. Dalam pembacaannya pun sangat fasih, tartil, dan makhrojul hurufnya atau pengucapan hurufnya sangat baik. Aku merasa ciut dibuatnya, aku saja yang sekarang berumur 26 tahun belum menjadi penghafal Al-Qur’an yang baik, bahkan juz 30 saja masih tersendat-sendat. Ya Alloh kemana saja aku selama 26 tahun ini. Fokus pada dosa saja yang aku perbuat, amalan pun sedikit apalagi hafalan Al-Qur’an, makin terkubur oleh dosa. Merenung sejenak. Pada saat posisi I’tidal aku pun tersentak. Sambil membaca doa I’tidal, dalam hati aku berkata, “loh!! Aku kan sedang sholat kenapa berpikir kemana-mana? Astaghfirullah, ngga khusyu deh.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun