Mohon tunggu...
Nurdin Al-Azies
Nurdin Al-Azies Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pengsisi Tetap "Ruang Inspirasi Muda" di RRI, Founder and Creative Motivation Trainer di Creative Motivation, Owner Centra Kreatif, kini aktif sebagai penggiat kreativepreneur dan motivator Remaja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Candu Teknologi

25 September 2013   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:25 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Seorang Mahasiswa sedang menghabiskan waktunya dengan bermain game

Perlahan nampaknya dunia nyata akan tergantikan dengan dunia maya, bagaimana tidak,  semakin mudah dan murah untuk mendapatkan layanan dan fasilitas teknologi, menjaikan orang saat ini larut dengan keasikan-keasikan tersendiri dengan dunia mayanya.

Contoh saja, Arifin, salahsatu mahasiswa STMIK Bidakara jakarta mengaku, setiap hari ia mampu menghabiskan waktunya untuk bermain di laptopnya lebih dari 9 jam, apalagi ia mengaku jika hari libur dan senggang bahkan ia mampu menghabiskan waktunya hingga 12 jam. Aktivitasnya pun beragam, mulai dari streeming video di youtube, bermain game online dan hanya sekedar download file atau chatting dengan kawan-kawan sesama dunia maya. Sosiolog, Rofiah Sidik., S.Sos., MS.i menuturkan gejala demam teknologi demikian saat ini memang marak terjadi, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah, mudah dan murahnya mendapatkan fasilitas teknologi, hingga siapapun saat ini bisa memilikinya.  Demam teknologi paling besar, dialami kalangan usia kakak-kanak hingga Remaja, mengapa menggunakan gadget bisa menimbulkan effek ketagihan, Hal ini terjadi karena saat kita menggunakan dan menatap layar gadget,maka tubuh akan mengeluarkan hormon dopamine yang menimbulkan rasa nyaman dan ketagihan/kecanduan. Teori ini dikemukakan oleh Dr. Sigman dalam konferensi Royal College of Paediatrics and Child Health (RCPCH) di Glasgow, dengan melihat anak-anak usia 11 tahun yang menghabiskan 6 jam sehari berinteraksi dengan 5 layar gadget berbeda seperti TV,komputer, smartphone, tablet, maupun PSP. rofiah menuturkan, efek buruk dari terlalu berlebihannya menggunakan fasilitas teknologi seperti peralatan diatas, setidaknya  antara lain:

  1. Kondisi fisik menurun, hal ini sering dialami karena meraka sering lupa menjaga kondisi tubuhnya saat sedang asyik memainkan game online, chatting, dll. Sebagian pecandu teknologi seperti gammer membiarkannya, kita lihat saja banyak gamer yang berjam-jam didepan komputer akhirnya ditemukan tewas karena kondidi fisik yang lemah (kecapekan).
  2. Orang yang berlebihan dengan fasilitas gadgetnya cenderung anti sosial, tidak memperhatikan kondisi disekitarnya. Mereka hanya sering terlihat berhadapan didepan komputer/laptop dibandingkan bergaul dengan sekitarnya.
  3. Menurunnya konsentrasi, sebagian penggila teknologi  yang overdose akan terlihat tidak berkonsentrasi pada mata pelajaran tertentu di sekolah. Dalam ingatan mereka hanyalah game, chatting, download, streamming, dll.
  4. Cenderung autis dan tidak bisa jauh dari gadgetnya serta tidak mengenal tempatnya. Dimanapun mereka bisa memainkannya mereka akan bermain, itulah dampak yang dialami sebagian penggila teknologi yang overdose.
  5. Mereka akan menggunakan banyak biaya untyk hal itu. Alasannya mungkin bisa dilogika sendiri (biaya kuota modem, biaya untuk item spesial di games itu, dll).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun