Mohon tunggu...
Nurdian Wahyudi
Nurdian Wahyudi Mohon Tunggu... lainnya -

Whatever Happens, Live Must Goes On

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya Bukan Pendukung Jokowi, Tapi Saya Pengagum Berat Jusuf Kalla

9 Juli 2014   07:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:54 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sama sekali bukan pendukung Jokowi, tapi saya Pengagum berat Muhammad Jusuf Kalla, saya kagum Kallanomicnya terutama pada kecepatannya dalam mengambil keputusan, keberaniannya mengambil resiko dan keberaniannya mengambil kebijakan tidak Populis (bukan pencitraan) hingga mendapat 6 gelar doctor honoris causa dari dalam negeri, hingga luar negeri (Malaysia  dan Jepang).

Saya pengagum kedermawanannya hingga terpilih menjadi 12 tokoh Terdermawan Asia versi Forbes karena  menyumbang $1,3 jt/tahun untuk mengratiskan sekolah anak-anak miskin, saya juga kagum pada perdamaian yang diciptakannya, mulai dari Poso, ambon, aceh, rohingya hingga dipercaya untuk proses perdamaian di Palestina.

Saya sangat kagum pada ide-idenya mulai dr Konversi minyak tanah ke gas yg menyelesaikan masalah krisis energy dan defisit anggaran karena masalah subsidi BBM yg bertahun-tahun menggerogoti Devisa kita tanpa penyelesaian, kagum pada ide pemberian BLT ke masyarakat miskin sebagai symbol subsidi yg berkeadilan, pemberian gaji 13 PNS, program Bantuan Operasional Sekolan (BOS)

Saya menyatakan kagum karena kecintaannya terhadap produk dalam negeri (konsep Otak, Otot dan Kantong Indonesia) mulai dari Tank, Bandara, Pembangkit Listrik dan banyak lagi dia buat dengan tangan Indonesia serta mempromosikan Produk dalam negeri dgn memberi contoh memakai produk dalam negeri seperti memakai Produk sepatu JK Collection dan menyarankan para menteri untuk ikut menggunakan produk dalam negeri, melarang pejabat memakai Jas karena tidak sesuai kondisi suhu di Indonesia yang menyebabkan penggunaan pendingin ruangan yg berlebihan dan menyarankan pemakaian batik (Jumat Batik).

Saya terlalu kagum pada tokoh yg sangat memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dgn tindak tanduknya mereformasi PMI sehingga menjadikan donor darah menjadi sebuah Life Style dan merevolusi PMI kembali ke sisi humanis yang sebenarnya karena selalu tiba dan memberikan bantuan pertama koban bencana bahkan lebih cepat tiba dibanding pihak pemerintah sekalipun.

Saya terus kagum pada tokoh yang saya anggap anti korupsi, terbukti dengan membongkar skandal megakorupsi Bank Century, dan menunjukkan komitment beliau anti korupsi karena pada saat menjadi Ketua Umum Partai Golkar, adalah satu-satunya era dimana tidak ada satupun kader Partai Golkar yg menjadi tersangka korupsi

Saya masih saja kagum pada semangat enterpreneur atau kewirausahaan yang ditularkannya kepada kaum muda, kagum pada tokoh pendorong bangkitnya UKM dengan kebijakannya menurunkan suku bunga bagi UKM dan mempermudah pembuatan perusahaan dari 100 hari menjadi 25 hari,

Saya selalu kagum pada tokoh yang mengantarkan Indonesia swasembada beras pada tahun 2008 dengan memberikan pupuk bersubsidi dan bibir unggul, dan serta terobosan memastikan tender bibit selesai bersamaan dengan musim tanam (hujan) tiba bersaaman dengan merehabilitasi irigasi yang banyak rusak dengan menyiapkan dana rehab.

Saya tidak bisa tidak kagum pada tokoh pencetus Rumah Susun bersubsidi untuk orang miskin, yg membuat org miskin berhak punya rumah dan sehingga mengurangi org yg tinggal di kolong jembatan, emperan kali dan toko tidak lagi menjadi tuna wisma dan ide pembangunan rumah vertikal bukan horisontal menyelesaikan masalah tata ruang dan mahalnya lahan di ibukota.

Saya akan terus kagum pada tokoh yang dalam hidupnya selalu dekat dengan Masjid, Mulai menjadi Bendahara Masjid Raya Makassar meneruskan posisi ayahnya, Ia juga berinisiatif bersama Jenderal M Jusuf, membangun Masjid Al Markaz Al Islami, yang megah dan menjadi pusat peradaban Islam di Makassar. Di bidang pendidikan Agama, Jusuf Kalla mendirikan pusat pendidikan bernafaskan islam yang dinamakan Sekolah Islam Athirah, untuk mengenang ibu Jusuf Kalla. Sampai saat ini, Jusuf Kalla adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia.

Saya juga kagum pada tokoh yg selalu memberi contoh baik dengan mendapat 20 piagam pembayar pajak terbaik selama 20 tahun, kagum pada tokoh pemerhati pariwisata dgn menjadi Presiden Komodo dan menjadikankannya New7Wonders, kagum pada sosok milyuner yg sederhana, dermawan, religius yg jarang dimiliki milyuner lain, Kagum pada tokoh yg sangat dihargai oleh tokoh NU dan Muhammadiyah, kagum pada tokoh yg sangat memperhatikan siswa dan mahasiswa berprestasi dgn konsisten memberikan beasiswa dalam dan luar negeri lewat Yayasan Kalla, kagum pada sosok suami, ayah dan kakek yg sgt dekat dgn keluarga, Masih banyak kekaguman saya terhadap bapak Jusuf Kalla, kalau ada yg mau tambahkan silahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun