Mohon tunggu...
Nurdian Wahyudi
Nurdian Wahyudi Mohon Tunggu... lainnya -

Whatever Happens, Live Must Goes On

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hati-Hati Pemimpin Musiman

20 Februari 2012   03:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah tak terasa 2 tahun lagi pesta Demokrasi Negeri ini akan dimulai. Genderang telah ditabuh meskipun masih berupa ketukan-ketukan kecil. Namun sebenarnya miris memulai tulisan saya dengan kata alhamdulillah, karena hampir 3 tahun setelah pesta demokrasi yang lalu justru kondisi sekarang sangat jauh dengan apa yg dikatakan ada perubahan, bisa dikatakan kemunduran disegala aspek. Jauh dari angan-angan seribu janji yg diucapkan pada pesta demokrasi kemarin, sekali lagi janji tetaplah janji untuk memberantas korupsi, tetapi korupsi itu muncul lagi bahkan oleh pihak yg sukses mengumbar janji untuk katakan tidak pada korupsi. Tahun 2014 hanya tinggal 2 tahun lagi para penebar janji seakan sudah bersiap turun gunung untuk mengumbar janji kembali. Mereka bersiap cepat-cepat untuk mengakrabkan diri pada Petani atau tiba-tiba terlihat naik becak saat kampanye padahal diluar masa kampanye nyaris suaranya tidak terlihat seakan hanya sebuah kamuflase musiman saat kampanye. Masih teringat Pilpres 2009 ada 6 Nama yg menabuh genderang perang dan janji-janji penghilang kegalauan rakyat untuk sementara. Mulai dari SBY - Boediono, Mega - Prabowo JK - Wiranto ! Sudah 3 tahun genderang tersebut berhenti, dan dari keenam nama tersebut seakan baktinya dan janjinya juga ikut berhenti. Mereka jarang muncul lagi jangankan berbuat sesuatu untuk rakyat kecil, bahkan sekedar sapaan kepada rakyat kecil sebagai penawar kegalauan seperti saat masih kampanye nyaris tak terdengar lagi, hal ini seakan berlaku sama terhadap sang Presiden dan Wapres SBY - Boediono juga nyaris tak terlihat sebuah gerakan-gerakan nyata membuktikan janjinya di Pilpres kemarin. Justru yg nyata terlihat saat ini bagi saya hanya Album yg tercipta olehnya dan Kasus yg menimpa beberapa kader partainya. Sementara Boediono nyaris pasif hanya terlihat muncul untuk menggunting pita atau memotong padi, diluar itu beliau nyaris tak terdengar bisa dikatakan ibaratnya "ban serep yg kempes". Begitu Pula dengan Mega - Prabowo yg saat kampanye katanya pro rakyat (Ekonomi Kerakyatan) nyaris tidak pernah terlihat lagi kegiatannya bersama rakyat secara dekat seperti saat Pendeklarasian Pasangan ini sebagai capres dan cawapres terlihat begitu Pro Rakyatnya pada saat itu dilaksanakan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)  Bantar Gebang dan sekarang setelah 3 tahun tempat itu masih tetap sebagai tempat pembuangan sampah dan orang-orang didalamnya masih tidak berubah dan tetap masih menjadi pemulung. Inilah Model Demokrasi Musiman di Negeri ini, pasca Pilpres 2009 nyaris tak terlihat Pemimpin  Kita bersama-sama petani lagi atau naik becak kembali atau juga bersama para nelayan dan langsung menghiburnya karena akibat cuaca buruk akhir-akhir ini mereka tidak melaut lagi, tapi justru yg mereka dengar saat ini issue kenaikan BBM yg tentu saja semakin menambah kegalauan mereka.  Semua mungkin hanya seperti pepatah "tiba masa tiba akal" atau "tiba pemilu, tiba-tiba bersama petani" semua egois hanya sibuk memikirkan survey pilpres, siapa pasangannya. bagaimana peluangnya, tanpa ada sebuah tindakan untuk mengatasi berbagai masalah yg terjadi di Bangsa ini yg mungkin sudah memborok karena tidak kunjung terselesaikan. Semua mungkin hanya topeng ilusi sebuah pencitraan semata (Pemimpin Musiman). Namun jangan khawatir, menurut saya ada satu yg tidak termasuk Pemimpin Musiman yakni bapak Jusuf Kalla. Berbeda dengan Calon Lain termasuk pasangannya sendiri di pilpres kemarin Wiranto, Jusuf Kalla Membuktikan bahwa dirinya walaupun gagal pada pilpres kemarin dia sejauh ini dapat membuktikan kalau dia Konsisten tetap bekerja untuk negeri walaupun tanpa adanya sebuah musim kampanye atau jabatan yg diemban ataupun partai yang dipimpin. Beberapa gebrakannya pasca tidak menjabat lagi sebagai Wapres tetap menggelegar memberi Solusi dan Memperbaiki keterpurukan Bangsa ini. Terpilihnya dia sebagai People Of The Year 2011 adalah bukti nyata kalau beliau bukan tipe Pemimpin Musiman tetapi ikut menanam dan bukan hanya hadir menikmati disaat panen. Akhir kata saya cuma bisa bilang "Yusuf Kalla adalah Negarawan yg Ikhlas berbakti dan bukan Penebar Janji atau seorang Pemimpin Musiman". Sekian dulu tulisan saya. Maaf kalau jauh dari kata sempurna berhubung ini merupakan tulisan perdana saya. Salam Kompasiana !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun