Mohon tunggu...
Nurdianti Ramdani
Nurdianti Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mewujudkan sistem Fiskal Berkeadilan melalui Keuangan Publik Islam

12 Januari 2025   04:49 Diperbarui: 12 Januari 2025   04:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Keuangan publik adalah salah satu pilar utama dalam pengelolaan negara. Sistem fiskal yang diterapkan di suatu negara memegang peranan penting dalam menentukan arah pembangunan ekonomi, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Penerapan sistem fiskal yang adil dan merata tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada prinsip-prinsip keadilan sosial. Dalam konteks ini, keuangan publik Islam hadir sebagai alternatif yang relevan dan berpotensi untuk mewujudkan sistem fiskal yang lebih adil.

Keuangan publik Islam mengedepankan pengelolaan dana yang efisien dan optimal, dengan landasan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan sosial, keseimbangan, dan keberlanjutan. Jika diterapkan dengan baik, sistem fiskal Islam dapat mengatasi tantangan ketidakmerataan distribusi kekayaan yang seringkali muncul dalam sistem fiskal konvensional. Selain itu, ia dapat menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat.

Pentingnya Sistem Fiskal Berkeadilan dalam Pembangunan Ekonomi

Sistem fiskal yang berkeadilan berfokus pada distribusi kekayaan yang merata guna mengurangi kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Di banyak negara, pengelolaan sistem fiskal sering kali tidak seimbang, dengan sebagian besar sumber daya negara terakumulasi pada kelompok tertentu, sementara mayoritas masyarakat tidak merasakan manfaat yang setimpal. Ketimpangan ini tidak hanya merugikan perekonomian, tetapi juga dapat memperburuk ketidakadilan sosial, meningkatkan kemiskinan, dan merusak kohesi sosial dalam masyarakat.

Keuangan publik Islam menawarkan alternatif yang menekankan prinsip-prinsip keadilan dan pemerataan dalam pengelolaan anggaran negara. Sistem fiskal Islam mengedepankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan umum, serta memastikan bahwa kekayaan yang ada didistribusikan secara adil. Salah satu pendekatan utama untuk menciptakan sistem fiskal yang berkeadilan adalah melalui penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan negara, di mana kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama.

Keuangan Publik Islam: Prinsip-Prinsip Dasar yang Membentuk Sistem Fiskal Berkeadilan

Keuangan publik Islam tidak hanya mengatur cara-cara pengumpulan dan pengeluaran anggaran negara, tetapi juga menanamkan prinsip-prinsip moral dan etika yang mendalam dalam pengelolaan sumber daya negara. Beberapa prinsip dasar dalam keuangan publik Islam yang sangat relevan untuk menciptakan sistem fiskal berkeadilan antara lain adalah:

1. Keadilan dalam Distribusi Kekayaan

Islam menekankan  keadilan dalam pendistribusian kekayaan. Hal ini tercermin dalam komitmen terhadap zakat, infaq, dan wakaf sebagai sarana utama untuk memastikan bahwa kekayaan yang ada bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat dan bukan hanya  segelintir orang. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap individu yang telah memenuhi syarat tertentu, dan dana yang terkumpul melalui zakat dapat digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti orang miskin, anak yatim, dan para du'afah (orang yang kurang mampu secara ekonomi). bisa. Dengan demikian, keuangan publik Islam secara langsung berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial.

Wakaf juga memainkan peran yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan publik Islam. Wakaf adalah instrumen yang digunakan untuk tujuan jangka panjang seperti pengembangan infrastruktur publik, pendidikan, perawatan kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya. Dana yang terhimpun melalui wakaf dapat digunakan untuk menyediakan layanan publik yang memberi manfaat bagi masyarakat setempat tanpa bergantung pada  pendapatan pemerintah atau bantuan asing. Dengan demikian, wakaf tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang untuk kemaslahatan umat.

2. Larangan Riba (Bunga)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun