Mohon tunggu...
Nurdiana Nabila
Nurdiana Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Saya adalah mahasiswa aktif semester 7 jurusan pertanian di Polbangtan Medan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Eco Enzyme

27 Januari 2025   14:36 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Polbangtan Medan melakukan penyuluhan pembuatan eco enzyme: Dokumentasi Pribadi

Dalam rangka meningkatkan hasil komoditi pertanian sekaligus mengurangi limbah pertanian, sebuah inovasi baru telah diperkenalkan melalui pembuatan Eco-Enzyme, yaitu cairan fermentasi yang dihasilkan dari limbah pertanian organik. Eco-Enzyme tidak hanya berfungsi sebagai bahan pengolah tanah yang ramah lingkungan, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah, mengatasi masalah hama, serta sebagai pupuk organik yang efektif.

Inovasi ini berfokus pada pemanfaatan limbah pertanian, seperti kulit buah, sayuran, dan bahan organik lainnya, yang sering kali dibuang begitu saja, menjadi produk bernilai yang dapat mendukung pertanian berkelanjutan.

Alat dan Bahan yang Diperlukan

Alat:

  • Wadah atau ember besar (berkapasitas 10-20 liter)
  • Alat pengaduk (seperti tongkat kayu atau spatula)
  • Penutup wadah (penutup kain atau plastik berlubang agar fermentasi tetap berjalan dengan baik)
  • Saringan untuk memisahkan cairan Eco-Enzyme dari ampas fermentasi
  • Timbangan digital (untuk menakar bahan dengan tepat)

Bahan:

  • Limbah organik (kulit buah, sayuran, daun, sampah organik lainnya)
  • Gula merah atau molase (sebagai sumber karbohidrat untuk fermentasi)
  • Air bersih (bukan air yang mengandung klorin atau bahan kimia lainnya)

Cara Pembuatan Eco-Enzyme

  1. Persiapan Limbah Organik: Kumpulkan limbah organik dari pertanian atau rumah tangga, seperti kulit buah, sayuran, dan sisa tanaman lainnya. Potong-potong limbah tersebut menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah terurai.

  2. Pencampuran Bahan: Dalam wadah besar, campurkan limbah organik dengan gula merah atau molase (sekitar 1 bagian gula untuk 3 bagian limbah) dan air. Aduk campuran tersebut hingga gula larut dengan sempurna.

  3. Fermentasi: Tutup wadah dengan kain atau penutup berlubang untuk memungkinkan udara masuk, namun menghindari debu dan kotoran. Tempatkan wadah di tempat yang sejuk dan gelap selama 3 bulan. Proses fermentasi menghasilkan Eco-Enzyme yang kaya akan enzim alami.

  4. Penyaringan: Setelah 3 bulan, saring campuran tersebut untuk memisahkan cairan Eco-Enzyme dari ampasnya. Cairan yang dihasilkan siap untuk digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun