Mohon tunggu...
NURDIANA LESTARI
NURDIANA LESTARI Mohon Tunggu... -

harap commentnya ya,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Persiapan Pembelajar, Gaya Pembelajar dan Memperkaya Otak

25 Desember 2011   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat kita belajar, berpikir atau melakukan hal yang lain kita selalu menggunakan otak kita. Ya. Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks yang kita miliki. Yap, disini tidak akan membahas mengenai otak. Akan lebih membicarakan mengenai pembelajar. Disekolah, siswa-siswi belajar di kelas dari jam 07-00 – sekitar 12.00 WIB. Nah, apakah kita tahu, apakah para siswa sampai di sekolah sudah dalam keadaan siap untuk belajar? Untuk itu, para pendidika diharapkan setiap pagi selalu mempersiapkan pembelajar, agar proses pembelajaran dapat berjalan baik. Bisa dengan bermain konsentrasi dan bernyanyi atau yang lainnya, agar dapat memacu siswa untuk semangat belajar di kelas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap persiapan pembelajar, yaitu antara lain : Pertimbangan- pertimbangan Biologis- Medis- Perkembangan, Keamanan Emosional, Keyakinan Etis- Spiritual- Moral, Pengaruh Sosial Budaya, Penghalang Institusional- Fisik, Peran Nutrisi dalam Pembelajaran, Nutrisi Meningkatkan Pembelajaran, Beberapa Tips Nurtrisi Bagi Guru, Ketrampilan Pembelajaran Cara Belajar, Pembelajaran Secara Lebih Cepat Dengan Pra- Pemaparan, Bagaimana Mind- Mapping dapat Membantu Pembelajaran, Meningkatkan Pembelajaran Dengan Ilmu Pengetahuan Sebelumnya, Penetapan Sasaran Meningkatkan Kinerja, Keyakinan Agensi Personal, Pra- Visualisasi Mendorong Pembelajaran, dan Relaksasi Mendorong Pembelajaran.

Dari persiapan pembelajar, mari ke berbagai gaya belajar siswa. Otak memiliki keunikan, setiap orang memiliki otak yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Nah, dari perbedaan di itu atau keunikan tersebut, maka para pendidik harus mengetahui bagaimana para siswanya belajar di kelas. Gaya Pembelajar merupakan suatu cara yang khusus dan biasa dilakukan seseorang dalam memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap melalui belajar atau pengalaman.

Ada 4 kategori karakteristik gaya pembelajar, antara lain : Pertama, Konteks, adalah Keadaan yang melingkupi pembelajaran memberikan petunjuk-petunjuk yang penting tentang apa yang akan terjadi selama pembelajaran. Kedua, Input, Para pembelajar menuntut adanya sensori input untuk terjadinya pembelajaran apa pun. Pada suatu waktu seorang pembelajar mungkin lebih memilih input eksternal dan pada suatu waktu berikutnya dia mungkin akan lebih memilih input internal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic. Ketiga, Pemroses, Pada tahap ini, tahap di mana para pembelajar memanipulasi data yang dikumpulkan melalui indra, baik yang didapat dari lingkungan. Keempat, Respons, Para pembelajar mulai memproses informasi, respons mereka secara intuitif didasarkan pada sejumlah factor.

Kemudian, pembahasan selanjutnya adalah memperkaya otak. kandungan-kandungan yang penting untuk memperkaya otak adalah kebaruan, tantangan, koheren, waktu, dan umpan balik. Pertama, Kebaruan adalah jadi stimulus haruslah baru, karena stimulus yang sudah lama tidak akan dapat melakukannya. Kedua, Tantangan,  Stimulus tersebut harus menantang agar membantu pertumbuhan otak secara optimal. Ketiga, Koheren adalah Stimulus juga harus koheren dan bermakna agar mampu memperkaya otak. Keempat, Waktu adalah Pembelajaran harus terjadi sepanjang waktu sesuai dengan luasnya perubahan neural. Perubahan yang segera terjadi adalah stimulus dan respon pembelajaran. Kelima, Umpan balik, Harus ada cara otak untuk belajar dari stimuli yang baru dan menantang. Semakin konsisten, spesifik, tepat waktu, dan terkontrol oleh pembelajar, maka umpan baliknya akan semakin baik. Nah, itulah beberapa hal yang amat penting dalam upaya pengayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun