5. Tangisan yang berlebihan
Tangisan yang tidak terkendali atau tanpa alasan yang jelas adalah salah satu ciri khas baby blues. Ibu yang mengalami kondisi ini mungkin merasa tergopoh-gopoh, mudah tersinggung, dan sering menangis tanpa alasan yang jelas.
6. Perubahan nafsu makan
Ibu yang mengalami baby blues mungkin mengalami perubahan nafsu makan. Mereka mungkin kehilangan nafsu makan atau sebaliknya, mengalami peningkatan nafsu makan yang tidak terkendali.
Mengurangi risiko baby blues juga tidak kalah penting untuk diketahui. Hal tersebut wajib diketahui agar ketika baby blues terjadi orang disekitar ibu bisa mengambil tindakan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko baby blues:
1. Dukungan emosional
Orang terdekat perlu memberikan dukungan emosional yang kuat kepada ibu baru. Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dorongan positif, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental ibu.
2. Bantuan tenaga
Membantu dalam pekerjaan rumah tangga atau merawat bayi dapat sangat membantu mengurangi beban ibu. Misalnya, membantu dengan membersihkan rumah, memasak, atau mengurus tugas-tugas sehari-hari lainnya akan memberikan ibu waktu dan energi yang lebih untuk beristirahat dan mengurus dirinya sendiri.
3. Istirahat yang cukup
Tidur yang cukup dan istirahat yang memadai sangat penting untuk mengurangi risiko baby blues. Orang terdekat dapat membantu dengan mengambil giliran merawat bayi pada malam hari, sehingga ibu bisa mendapatkan tidur yang cukup.