Namaku Nurdayani, sehari-hari saya di panggil Bu Nurda oleh anak-anak di SDS IT Tunas Cendikia tempat saya mengabdi dan mendedikasikan diri sebagai guru diinstansi tersebut. Setelah perjalanan dan penantian 10 tahun saya mengabdi sebagai guru barulah saya terpanggil untuk mengikuti program pendidikan profesi guru dalam jabatan melalui tautan simpkb.namun itu bukanlah hal biasa karena ada banyak guru luar biasa yang penantiannya lebih dari saya. setelah mengikuti proses yang panjang akhirnya september 2023 saya di tetapkan sebagai mahasiswa PPG daljab angkatan II Universitas Tanjungpura.Â
perasaan haru, bangga, khawatir dan takut semua bersatu karena penantian lama yang dinanti-nanti akhirnya akan terlaksana namun khawatir dan takut tidak dapat terselesaikan karena amanah mengajar di kelas juga agenda-agenda urgen lainnya. namun saya bukanlah orang yang mudah menyerah atapun pasrah, saya harus memanagemen waktu dengan sebaik-baiknya. Singkat cerita ditetapkanlah kelas saya dengan teman-teman mahasiswa lain yang berasal dari berbagai provinsi juga guru pamong dan dosen yang akan mendampingi dan belajar bersama selama menjadi mahasiswa PPG Daljab UNTAN.Â
Sehari, dua hari, seminggu, sebulan hingga sampai pada akhirnya di hari terakhir kami vicon. Entah kenapa kami yang isinya hanya 8 mahasiswa ditambah 1 admin, guru pamong juga dosen yakni hanya bersebelas merasakan haru dan sedih pada malam itu, seperti layaknya orang yang sudah lama kenal dan akan di tinggal pergi, padahal kami adalah orang-orang yang hanya kenal di dunia maya bukan di dunia nyata, bahkan berjumpa pun kami belum pernah. masih terasa sesak di dada hingga saya menuliskan cerita ini.
 kami semua menangis haru dan sedih sambil menceritakan kesan dan pesan selama 3 bulan yang telah di lalui. puncak haru ketika salah satu mahasiswa menceritakan sambil menangis hingga matanya bengkak bahwa tidak hanya ilmu, pengalaman, kepandaian yang kami semua dapatkan tapi kami mendapatkan ayah yakni dosen kami bapak DR. Bistari, M.Pd dan mendapatkan ibu yakni guru pamong kami ibu Ida Nursanti, S.Pd yang telah mendampingi, membimbing, dan mengajari kami selama 3 bulan yang singkat ini namun sangat dalam terkesan. Itu semua membuat vicon malam itu banjir air mata, hingga sampailah pada saya menyampaikan kesan dan pesan, saat itu entah dengan cepat kilat jari jemari ini merangkai kata dalam hitungan menit untuk membuat baitan kata dalam bentuk puisi yang menggambarkan perasaan saya dalam mengikuti PPG ini. baitnya sebagai berikut:
    "UNTUKMU GURU-GURU HEBAT"
         (Karya Nurdayani)
KITA TAK PERNAH JUMPA
WALAU HANYA BERSALAMAN SAJA
NAMUN KENAPA RINDU ITU SELALU ADA
WALAU KITA TAK SALING KENAL SEBELUMNYA
TAK TERASA MALAM INI TERAKHIR KITA