Entah bagaimana ku harus memulai, sedangkan jantungku bergetar di keterbatasan sikap dan gerakku dan ku coba menekan rindu. Seandainya kau tau, apa yang kurasakan sulit untuk ku katakan, hatiku rindu tak terobatkan. Aku senang bila melihat wajahmu riang bila melihat senyummu karena senyumanmu penuh berarti apalagi tatapanmu sampai ke hati. Duuhh seandainya kau tahu bahagia di hati.
Inikah indahnya cinta bila buai kasih mengalun nada putih suci abadi mewangi jikala hancur jiwa ini bila kasih tak menyentuh cintamu rasamu. Segala rasa cintaku hanya untukmu bahagia dalam pelukanmu khayal dalam mimpiku. Takkan ada yang lain, duhai kasihku dengarkanlah hatiku kaulah satu. Ku ingin jangan pernah berakhir, di dalam doa aku meminta cinta kita satu selamanya.
Aku takkan bohong sayang, janganlah kau ragukan kata hatiku memang kau bukan tuk yang pertama namun bagiku kau yang terakhir
Tuhan.. Catatlah janji suciku yang ku tujukan buat kasihku.
Tuhan.. Wujudkan mimpi-mimpiku dekat bersanding dengan kasihku. Apapun nantinya kan terjadi bukanlah halangan bagi langkahku agar kau mengerti kekasihku, tiada yang lain hanya dirimu.
Mari melangkahkan kaki di bawah matahari, satu cita diri, cita pasti, langkah pasti. Kita kan terbang tinggi menembus awan putih menggapai matahari bawa tawa di hati, bersama ikatkan pada matahari, bersama kita kan terbang jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H