Mohon tunggu...
Nur Chariroh
Nur Chariroh Mohon Tunggu... -

try to give my best insyaAlloh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Rebut dan Menangkan Hati Rakyat"

6 Juli 2012   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13415883761691392206

Selama beberapa pekan ini sebuah institusi pemerintah, yang biasa disebut DPR mulai ramai dibicarakan banyak pihak, beberapa diantaranya tentang dana pembangunan sarana dan prasarana universitas, proyek pengadaan wisma atlet dan juga perundingan tentang pembangunan gedung KPK yang baru. Tentu saja kita sangat merindukan para wakil-wakil rakyat di gedung berwarna hijau tersebut untuk menyuarakan isi hati seluruh rakyat Indonesia yang rindu kesejahteraan.  Saya sempat mendengar diskusi dalam acara talkshow oleh sebuah stasiun televisi bersama salah satu anggota DPR Ruhut Sitompul.  Dalam talkshow tersebut beliau menyebutkan "Rebut dan menangkan hati rakyat" katanya. Ini tentu pernyataan yang sangat menarik terkait beberapa masalah yang sedang beredar disangkut-pautkan dengan DPR tersebut. Saat ini para kader partai yang ditempatkan di setiap bagian di DPR tentu sudah merebut hati rakyat dari masing-masing wilayah. Namun tentunya mereka harus memenangkan hati rakyat atas kursi yang telah dia dapat di DPR. Sebagai rakyat tentu kita membutuhkan sosok-sosok kader partai di DPR yang tegas, arif, bijak, serta jujur dalam mengambil keputusan, sadari bahwa kader partai di DPR merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dari masing-masing wilayah, karena kita harus kembali pada tujuan awal untuk memperjuangkan suara rakyat. Dalam suatu sumber menyebutkan sekitar 600 miliar dana proyek sarana dan prasarana universitas yang diduga diselewengkan. Tentu saja ini juga berdampak pada para mahasiswa yang turut prihatin bahwa sarana dan prasana universitasnya berbau korupsi.  ”Kemungkinan tersangka lain selain Angelina dalam kasus dugaan korupsi pembahasan anggaran 16 universitas negeri tetap ada,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP, ini juga harus mendapat perhatian serius dan tentunya harus menjadi kajian bagi DPR untuk mengevaluasi setiap anggotanya. [caption id="attachment_186535" align="aligncenter" width="300" caption="Ruhut Sitompul"][/caption] source : KOMPAS newspaper

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun