Melirik Keterpurukan Menulis
Sejatinya menulis adalah luapan hati
Namun terkadang, ada hati rada terluka
Dikala kritik senja mencuat di kepala manusia
Burik, tulisanmu tidak layak menabrak publik
Ah, aku mendesis, tat kala rayuan hati mencoba merubah raut luka, orang-orang tak berhati mulia
Ah aku mendesis, luka lara tentang kata yang diabaikan begitu saja
Namun ada kalanya bangkit, ia mampu mengajak diri ini kuat, hati yang lusuh jadi terang bagaikan cahaya purnama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H