Mohon tunggu...
NURCAHYATI
NURCAHYATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stigmanisasi Transgender di Indonesia

19 November 2023   16:13 Diperbarui: 19 November 2023   16:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan kaum transgender telah membuka mata dunia terhadap keberagaman peran manusia yang tidak bisa hanya dikategorikan berdasarkan gender saja.Transgender adalah bagian dari homoseksualitas yang sebelumnya disamakan dengan perubahan gender.Faktanya, kaum transgender mengakui bahwa mereka  tidak dapat bertahan hidup jika alat kelamin dan organ vital lainnya yang telah diberikan Tuhan

Transgender adalah istilah yang biasa digunakan untuk merujuk pada seseorang yang  identitas  atau ekspresi gendernya berbeda dengan gender yang ditetapkan saat lahir.Kaum transgender terkadang disebut  waria ketika mereka mencari bantuan medis dalam peralihan dari satu gender ke gender lainnya. Transgender juga merupakan istilah umum dan tidak hanya merujuk pada orang-orang yang identitas gendernya berlawanan dengan gender yang dipilihnya (pria trans dan wanita trans).Istilah transgender juga dapat secara khusus mencakup orang-orang yang bukan laki-laki atau perempuan.Meskipun gender yang dimaksud dalam penelitian ini tidak sesuai dengan asumsi banyak orang yang menyamakan seks dengan gender, namun istilah gender yang dimaksud dalam penelitian ini tidak sesuai dengan asumsi banyak orang yang menyamakan seks dengan gender.Meskipun seks pada dasarnya diberikan secara biologis,  gender dikonstruksi secara sosial.Misalnya saja di Indonesia, orang yang memiliki vagina diharapkan bersikap feminim, baik hati, dan mengenakan pakaian berwarna pink.Karena perbedaan karakteristik budaya, standar maskulinitas dan feminitas di suatu tempat mungkin berbeda dibandingkan di tempat lain.

Faktor penyebab seseorang menjadi transgender sangatlah kompleks dan beragam.Menurut salah satu psikolog, ada tiga faktor utama yang dapat menyebabkan seseorang bertransisi ke jenis kelamin berbeda:  faktor kromosom, faktor neuropsikologis, dan faktor hormonal.Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi identitas gender seseorang dan menyebabkan disforia serta depresi jika identitas gendernya tidak sesuai dengan tubuhnya.

Selain itu, faktor lingkungan dan psikologis seperti tekanan sosial dan pendidikan juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan transisi.Penting untuk diingat bahwa menjadi transgender adalah pengalaman yang sangat pribadi, dan perjalanan setiap orang berbeda.Pemahaman tentang identitas transgender telah berkembang seiring berjalannya waktu dan kini dikenal sebagai istilah umum yang mencakup berbagai identitas gender di luar biner.Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap identitas transgender masih menjadi bahan penelitian dan pemahaman, dan  penting untuk menangani masalah ini dengan empati dan rasa hormat terhadap beragam pengalaman dalam komunitas transgender.

Kaum transgender dapat mengalami berbagai dampak terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka. Kemungkinan dampaknya meliputi::

1.         Risiko Kesehatan dan Prosedur Medis : Orang transgender mungkin menghadapi risiko kesehatan yang terkait dengan terapi penggantian hormon, termasuk infertilitas, penurunan kepadatan tulang, tekanan darah tinggi, dan perubahan metabolisme.Orang juga mungkin  menjalani prosedur medis yang mengarah pada penggantian kelamin, seperti terapi penggantian hormon atau operasi penggantian kelamin.

2.         Tantangan Psikologis : Orang transgender berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, menyakiti diri sendiri, dan pikiran untuk bunuh diri. Kemungkinan penyebabnya termasuk masalah kesehatan, pengucilan sosial, dan intimidasi.

3.         Kesehatan Seksual : Perilaku dan prosedur medis tertentu membuat Anda berisiko tertular penyakit menular seksual, seperti HIV dan sifilis.

4.         Faktor Sosial dan Lingkungan : Kaum transgender dapat menghadapi tantangan terkait penerimaan sosial, diskriminasi, dan masalah kesehatan mental akibat sikap dan perilaku masyarakat.

Penting untuk dicatat bahwa dampak menjadi transgender sangat luas dan dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.Akses terhadap layanan medis yang mendukung, layanan kesehatan mental, dan lingkungan yang aman dan inklusif sangat penting untuk mengatasi dampak-dampak ini dan meningkatkan kesejahteraan kaum transgender.

Di Indonesia, sudah banyak  yang mengetahui sosok seleb Instagram transgender  bernama Lucinta Luna.Lucinta Luna merupakan salah satu sosok ternama di Indonesia yang terang-terangan merupakan seorang transgender.Dari Detik News, polisi mengumumkan bahwa selebriti Lucinta Luna adalah  transgender. Hal itu terlihat dari  putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) yang mengabulkan permintaan Lucinta Luna untuk mengubah jenis kelamin dan namanya.Lucinta Luna sebelumnya pernah mengajukan permohonan perubahan jenis kelamin dan nama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.Permohonan tersebut diterima  Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Desember 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun