Film vina : sebelum7 hari yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini telah banyak menuai berbagai kontroversi .Â
 banyak yang menilai bahwa film vina : sebelum 7 hari tidak etis untuk diproduksi dan di tayangkan yang menjadi tontonan atau konsumsi bagi masyahrakat karna film tersebut menggunakan kasus nyata pemerkosaan ,kekerasan ,femisida secara komersial tanpa menyamarkan identitas asli korban .
Dalam industry perfilman , kisah nyata tak jarang menjadi sebuah daya Tarik bagi sebuah industry perfilman, khususnya di Indonesia, kisah nyata  dapat dijadika sebagai inspirasi cerita dalam pembuatan film .
Sejak tayang di bioskop pada 8 mei 2024, film : vina sebelum 7 hari ramai di perbincangkan lantaran menampilkan adegan kekerasan seksual dan kasusnya yang tragis dan menjadi sebuah topik hangat di media sosial yang menuai berbagai pro dan kontra di masyahrakat
  Kontroversi dan etika dalam film vina sebelum 7 hari                                           sejumlah pihak menuding bahwa film ini mengeksploitasi tragedy yang menimpa vina dengan menyebut penggambaran kekerasan dan pemerkosaan dalam film tersebut sebagai hal yang tak bermoral dan melanggar etika.kontroversi juga semakin berdampak negative di karenakan saat penayangan film tidak ada pesan peringatan yang biasanya di tampilkan di awal sebuah film.selain menimbulkan trauma kekerasan bagi penonton ,adegan tersebut memicu persepsi seksual dari penonton.
Dukungan dan pesan moral dalam film vina : sebelum 7 hari di sisi lain film ini cenderung mendapatkan tanggapan positif karena dapat mengorek Kembali kasus tragis seorang gadis yang Bernama vina dewi arista demi keadilan yang dialami oleh korban.melalui film ini diharapkan dapat menjadi tekanan moral bagi penegak hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H