Kehidupan seorang individu tentu tidak akan pernah lepas dari kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi. Jelas hal ini sudah pasti kita ketahui sejak duduk di bangku Sekolah Dasar saat menerima mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun, dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai kegiatan ekonomi.Â
Manusia sendiri akan melakukan kegiatan ekonomi sejak lahir hingga akhir hayatnya. Kita ketahui bahwa kegiatan ekonomi terdiri dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.Â
Produksi sendiri yaitu pengadaan suatu barang oleh produsen, distribusi yaitu penyaluran barang yang telah diproduksi, kemudian kegiatan konsumsi oleh konsumen, dimana kegiatan ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup setiap individu.Â
Konsumsi sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi, mengapa? Sebab dalam kegiatan produksi, seorang produsen akan melakukan konsumsi terlebih dahulu guna memenuhi bahan baku sebagai salah satu faktor produksi, kemudian distribusi, tentunya penyaluran hasil produksi kepada konsumen membutuhkan bahan baka untuk kendaraan yang mengangkut hasil produksi tersebut.Lebih rinci, dalam artikel ini penulis akan membahas mengenai kegiatan konsumsi.
Menurut Hananto dan Sukarto T.J., konsumsi adalah bagian dari penghasilan yang dipergunakan membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Albert C. Mayers mengatakan bahwa konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang berlangsung dan terakhir untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Adapun menurut ilmu ekonomi, konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya menjaga kelangsungan hidup. Pada garis besarnya dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan yang menghabiskan kegunaan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup setiap individu disebut sebagai kegiatan konsumsi.
Dalam ekonomi Islam pembahasan mengenai kegiatan konsumsi ini, terdapat dalam ayat Al-Quran, salah satunya dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 168 yang artinya :
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menganugerahkan berbagai macam rezeki di muka bumi untuk setiap makhluk.Â
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dianjurkan untuk memakan apa yang telah diturunkan oleh Allah, serta memilah dan memilih apa yang halal dan baik untuk manusia. Tidak dianjurkan mengikuti jalan syaitan karena menyesatkan. Artinya, manusia dilarang memakan ataupun mempergunakan apapun yang haram dan dilarang oleh Allah SWT.
Setiap manusia sebagai pelaku kegiatan konsumsi tentu yang diharapkan adalah sebuah kemaslahatan. Maslahah sendiri terdiri dari manfaat dan berkah. Manusia melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan agar kebutuhan serta keinginannya terpenuhi, hal tersebut merupakan sebuah manfaat yang dirasakan oleh konsumen.Â
Tidak akan terjadi kegiatan konsumsi jikalau tidak terdapat manfaat didalam, hal tersebut berdasarkan teori perilaku konsumen yang menginginkan manfaat agar kebutuhan serta keinginannya terpenuhi. Kemudian sebagai umat Muslim, tentu yang diharapkan adalah pahala.Â