Mohon tunggu...
Bincang Bebas Id
Bincang Bebas Id Mohon Tunggu... Lainnya - Psikologi, Sejarah, Pembentukan Habbit

Masih blajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mitos dan Fakta Psikologi Tentang Laki-laki dan Perempuan

24 September 2024   22:52 Diperbarui: 24 September 2024   23:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         Laki-laki mampu mengekspresikan perasaan mereka dengan baik, tetapi mereka sering diajarkan untuk menekan emosi demi menunjukkan kekuatan. Sebaliknya, perempuan diajarkan untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang perasaan. Ini berarti bahwa pola komunikasi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan lebih bersifat budaya daripada biologis.

6. Mitos: Laki-Laki Lebih Suka Bersikap Dominan dan Perempuan Lebih Tunduk

Fakta: Dominasi atau ketundukan dalam hubungan lebih dipengaruhi oleh kepribadian individu daripada gender.

        Banyak yang berpikir bahwa laki-laki secara alami lebih suka menjadi pemimpin dan mendominasi dalam hubungan, sementara perempuan lebih suka memainkan peran yang lebih tunduk. Namun, penelitian psikologi menunjukkan bahwa perilaku dominan atau tunduk lebih dipengaruhi oleh kepribadian individu, pengalaman hidup, dan dinamika hubungan daripada gender.

        Ada banyak perempuan yang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, begitu pula laki-laki yang lebih suka menjalani peran yang lebih pasif atau mendukung dalam hubungan. Ini tergantung pada dinamika personal dan bukan sesuatu yang dapat diprediksi hanya dari gender.

Kesimpulan: 

Mitos tentang psikologi laki-laki dan perempuan sering kali membuat kita memiliki pandangan yang salah tentang diri kita sendiri dan orang lain. Dengan membongkar mitos-mitos ini dan melihat fakta yang didukung oleh penelitian, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pikiran kita bekerja, tanpa terikat oleh stereotip lama. Laki-laki dan perempuan memiliki kekuatan dan tantangan psikologis yang unik, dan menghargai perbedaan ini membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan saling memahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun