Mohon tunggu...
Nurbaeti Susanti
Nurbaeti Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAILM Suryalaya

ngaji diri dengan berbagi ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sehat dengan Al-quran

5 Oktober 2024   08:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   08:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/argnesaemini1/quran/


Hai sobat, kali ini saya akan sedikit membahas tentang sedikit rahasia al-quran yang bisa berepek terhadap Kesehatan manusia, baik sehat dzohir maupun sehat bathin, karena Terapi Islam, khususnya praktik mendengarkan pembacaan Al-Quran, telah mendapatkan pengakuan sebagai metode yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan mental, emosional, dan spiritual. Pendekatan terapi ini berakar pada keyakinan bahwa Al-Quran, sebagai firman Allah, memiliki sifat penyembuhan yang melekat yang dapat berdampak positif pada psikis dan fisiologi manusia.
Terapi ini sering disebut dengan istilah terapi qurani, Dalam tradisi Islam, Al-Quran dipandang tidak hanya sebagai sumber petunjuk spiritual tetapi juga sebagai sumber penyembuhan. Konsep ini didukung oleh ayat-ayat dari Al-Quran itu sendiri, seperti:
"Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Quran 17:82)
Nah sobat Setelah kita tau dan semakin yakin maka kita juga harus mengetahui mengenai Mekanisme Terapi Qurani ini.
Terapi Suara: Sifat ritmis dan melodis dari pembacaan Al-Quran dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf, mengurangi stres dan kecemasan.
Dampak Linguistik dan Kognitif: Memahami makna ayat-ayat dapat memberikan restrukturisasi kognitif, menawarkan perspektif baru tentang tantangan hidup.
Koneksi Spiritual: Bagi orang-orang beriman, mendengarkan Al-Quran dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah, memberikan rasa damai dan tujuan.
Mindfulness dan Meditasi: Praktik mendengarkan pembacaan Al-Quran dengan penuh perhatian dapat berfungsi sebagai bentuk meditasi mindfulness, meningkatkan fokus dan regulasi emosi.

Studi Ilmiah tentang Terapi Qurani
Penelitian ilmiah terbaru telah mulai mengeksplorasi efek fisiologis dan psikologis dari mendengarkan pembacaan Al-Quran:
Studi telah menunjukkan penurunan tingkat kecemasan pada pasien sebelum operasi ketika terpapar pembacaan Al-Quran.
Penelitian menunjukkan efek positif pada variabilitas detak jantung dan tekanan darah, menunjukkan peningkatan fungsi sistem saraf otonom.
Studi pencitraan saraf telah mengamati peningkatan aktivitas gelombang otak alfa, yang terkait dengan relaksasi dan ketenangan, selama sesi mendengarkan Al-Quran.
Cara Menerapkan Terapi Qurani yang benar ialah ;
Mendengarkan Secara Teratur: Masukkan sesi harian mendengarkan pembacaan Al-Quran, meskipun hanya untuk periode singkat.
Refleksi: Gabungkan mendengarkan dengan refleksi atas makna ayat-ayat
Pemilihan Personal: Pilih surah atau ayat yang beresonansi secara pribadi atau membahas kekhawatiran tertentu.
Lingkungan yang Tepat: Ciptakan ruang yang tenang dan sunyi untuk mendengarkan guna memaksimalkan efek terapeutik.
Maka dari semua pembahasan tadi, kita dapat mengambil Kesimpulan bahwasannya Terapi Islam melalui pembacaan Al-Quran menawarkan pendekatan holistik untuk penyembuhan yang membahas aspek spiritual, emosional, dan fisik kesejahteraan. Seiring dengan pertumbuhan penelitian di bidang ini, hal ini memberikan persilangan yang menarik antara praktik Islam tradisional dan pemahaman ilmiah modern.

Daftar Pustaka
Abdullah, A. A., & Omar, Z. (2011). The Effect of Temporal EEG Signals While Listening to Quran Recitation. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 1(4), 372-375.
Awa, S. (2014). The Impact of Listening to the Recitation of Quran on Muslim Patients in the Intensive Care Unit. Journal of Religion and Health, 53(4), 1178-1182.
Ghiasi, A., & Keramat, A. (2018). The effect of listening to holy Quran recitation on anxiety: A systematic review. Iranian journal of nursing and midwifery research, 23(6), 411.
Khan, N., Ahmad, N. B., Beg, A. H., Fakheraldin, M. A. I., Alla, A. N. A., & Nubli, M. (2010). Mental and Spiritual Relaxation by Recitation of the Holy Quran. 2010 Second International Conference on Computer Research and Development, 863-867.
Mahjoob, M., Nejati, J., Hosseini, A., & Bakhshani, N. M. (2016). The Effect of Holy Quran Voice on Mental Health. Journal of religion and health, 55(1), 38-42.

Saged, A. A. G., Mohd Yusoff, M. Y. Z., Abdul Latif, F., Hilmi, S. M., Al-Rahmi, W. M., Al-Samman, A., ... & Zeki, A. M. (2020). Impact of Quran in Treatment of the Psychological Disorder and Spiritual Illness. Journal of Religion and Health, 59(4), 1824-1837.

Tumiran, M. A., Mohamad, S. P., Saat, R. M., Yusoff, M. Y. Z. M., Rahman, N. N. A., & Adli, D. S. H. (2013). Addressing sleep disorders of Muslim patients in the clinical setting. Advanced Science Letters, 19(10), 3076-3079.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun