Mohon tunggu...
Nurazizah Ulayo
Nurazizah Ulayo Mohon Tunggu... -

Pecandu kopi,. pecandu sajak,. pecandu langlang buana.. ☺☺☺

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Desemberku Mendung

3 Desember 2018   16:24 Diperbarui: 3 Desember 2018   17:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desemberku Mendung
Aku memungut aksara dengan jemari yang tertatih-tatih
Dengan paksa aku akrabkan saja
Menjadi sajak pilu
Di baluti luka yang tak kasat oleh mata

Desemberku Mendung
Seperti di sayat belati
Pedih
Perih
Hancur terlumatkan

Desemberku Mendung
Pilu semakin liar
Berlari melewati lorong-lorong hati serta jantung
Menghantam segala kenyamanan yang berdiam dalam sanubari

Desemberku Mendung
Mendung dengan lancangnya Memapah rintik-rintik yang jatuh
Menggertak pori-pori yang semakin lesuh

Desemberku Mendung
Aku patah
Pada pilu yang sukar di hempaskan
Pada perih yang setia memelukku
Pada luka yang semakin menganga

Desemberku Mendung
Aku jemu
Pada mendung di awal desember ini
Menyingkirlah dengan seharusnya
Aku muak akan hadirmu..

Lentik jemari :
Nurazizah Ulayo..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun