Desemberku Mendung
Aku memungut aksara dengan jemari yang tertatih-tatih
Dengan paksa aku akrabkan saja
Menjadi sajak pilu
Di baluti luka yang tak kasat oleh mata
Desemberku Mendung
Seperti di sayat belati
Pedih
Perih
Hancur terlumatkan
Desemberku Mendung
Pilu semakin liar
Berlari melewati lorong-lorong hati serta jantung
Menghantam segala kenyamanan yang berdiam dalam sanubari
Desemberku Mendung
Mendung dengan lancangnya Memapah rintik-rintik yang jatuh
Menggertak pori-pori yang semakin lesuh
Desemberku Mendung
Aku patah
Pada pilu yang sukar di hempaskan
Pada perih yang setia memelukku
Pada luka yang semakin menganga
Desemberku Mendung
Aku jemu
Pada mendung di awal desember ini
Menyingkirlah dengan seharusnya
Aku muak akan hadirmu..
Lentik jemari :
Nurazizah Ulayo..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H