Semua aturan yang dibuat orang tua harus dibicarakan dan disepakati bersama anak mereka. Orang tua juga harus bisa konsisten terhadap semua aturan tersebut. Jika kesepakatannya tidak boleh, orang tua pun tidak boleh melakukannya. Â Â
Menurut Putu Adi (2020), komunikasi yang berkualitas pada anak akan membuat mereka mampu mengenal dan membedakan benar salah, memudahkan dalam mengetahui akar persoalan, serta memberikan kepentingan yang terbaik untuk anak. Dengan begitu orang juga akan terhindar dari perilaku toxic parents.
Refrensi Â
Forward, S. (2009). Toxic parents: Overcoming their hurtful legacy and reclaiming your life. Bantam.
Lancer, D. (2018). 12 Clues a Relationship with a Parent is Toxic. Diakses pada 14 Desember 2020, https://www.psychologytoday.com/us/blog/toxic-relationships/201808/12-clues-relationship-parent-is-toxic
Noverma, D. (2020). Waspada ! Toxic Parent Bisa Berdampak Buruk pada Anak. Diakses pada 14 Desember 2020, https://mamapapa.id/waspada-toxic-parent/
Saskara, I. P. A., & Ulio, S. M. (2020). PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGATASI "TOXIC PARENTS" BAGI KESEHATAN MENTAL ANAK. PRATAMA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, 5(2), 125-134.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H