Mohon tunggu...
Nur Azizah Fitria M
Nur Azizah Fitria M Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak-Kanak

hobi saya jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Sains Anak Melalui Metode Demonstrasi

26 November 2022   13:34 Diperbarui: 26 November 2022   13:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum pedoman pengembangan program pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK), merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang sesuai dengan UU Nomor.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 tentang sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa "Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut".

Usia 4-6 tahun merupakan masa dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat, sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut golden age (usia emas). Perkembangan anak usia dini di berbagai aspek akan berkembang dengan optimal jika diberi rangsangan yang tepat. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

Menurut Mursid (2015:14) menjelaskan bahwa:

Anak usia dini yaitu kelompok manusia yang berusia 9-8 tahun. Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar dan halus), kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosial emosional, bahasa dan komunikasi. 

Sesuai dengan tujuan program kegiatan belajar anak di Taman Kanak-kanak yaitu untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak mempunyai prinsip bermain sambil belajar. Pernyataan ini sesuai dengan menurut Moeslichatoen R (2004: 34) bahwa bermain juga berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak dengan bermain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu dan memecahkan masalah yang dihadapinya, melalui bermain anak dapat belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya. Jadi bermain merupakan cermin perkembangan anak.

Aspek perkembangan dalam pendidikan anak usia dini yaitu perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, fisik-motorik, seni dan NAM (Nilai Agama dan Moral). Dari seluruh aspek yang ada, aspek perkembangan kognitif merupakan aspek utama yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek lainnya. Terdapat berbagai kemampuan anak dalam bidang kognitif yang harus dikembangkan mulai dari konsep bentuk, warna, ukuran, lambang bilangan, huruf dan sains. Dalam bidang sains, kompetensi dasar yang harus anak miliki adalah mampu mengenal berbagai konsep sederhana tentang kehidupan sehari-hari yang dialaminya.

Begitupun dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan sains hendaknya dilakukan sejak usia dini dengan kegiatan yang menyenangkan dan melalui pembiasaan agar anak mengalami proses sains secara langsung. Hal itu dilakukan agar anak tidak hanya mengetahui hasilnya saja tetapi juga dapat mengerti proses dari kegiatan sains yang dilakukannya. Sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun mati. Menurut James Conant (Mursid, 2015:148) mendefinisikan bahwa "Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian perubahan dan pengamatan serta dapat diamati dan diuji coba lebih lanjut. Untuk menunjang terjadinya proses tersebut, guru harus menyiapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Anak usia dini membutuhkan metode yang dapat membuat mereka berinteraksi langsung dengan kegiatan yang dilakukan".

Pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Guru adalah pelaksana pembelajaran di kelas maupun diluar kelas. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana pada waktu proses belajar mengajar guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak, baik itu dari segi media pembelajaran maupun metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.

Metode yang digunakan untuk pembelajaran di Taman Kanak-Kanak salah satunya adalah metode demonstrasi. Moeslichatoen R (2004: 108) menyatakan bahwa "metode demonstrasi adalah suatu cara menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan apa yang sedang dilakukan". Melalui metode demonstrasi, anak dapat berinteraksi langsung dengan kegiatan yang diberikan oleh guru serta membantu mengembangakan kemampuan anak untuk melakukan segala pekerjaan secara teliti, cermat, dan tepat. Di samping itu penggunaan metode demonstrasi juga memudahkan guru karena dapat menggunakan media yang ada dilingkungan sekitar. Demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh siswa secara nyata atau tiruannya. Strategi pembelajaran demonstrasi merupakan pembelajaran yang mengkondisikan siswa terlibat dalam proses pertunjukan suatu peristiwa. Kata lain dari metode demonstrasi adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru mengajar dengan cara menunjukkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk benda asli maupun tiruan sehingga peserta didik dapat mengamati dengan jelas dan pelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Ahmad (2005: 62) mengemukakan bahwa "metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses".

Dari uraian dan definisi di atas, Metode ini menekan pada cara-cara mengerjakan sesuatu dengan penjelasan, petunjuk dan peragaan secara langsung dari guru. Melalui metode ini diharapkan anak-anak dapat mengenal dan mencermati langkah-langkah pelaksanaan dalam melakukan suatu kegiatan, anak-anak diharapkan dapat meniru dan melakukan apa yang didemonstrasikan oleh guru dengan baik dan benar serta metode demonstrasi merupakan salah satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat menguasai materi pelajaran dengan lebih baik. Melalui kegiatan demonstrasi anak dibimbing untuk menggunakan panca indranya untuk menambah penguasaan materi pelajaran yang diberikan. Sehingga tujuan dari metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun