Mohon tunggu...
nur azizah ariyani
nur azizah ariyani Mohon Tunggu... Konsultan - Penyelia Halal

Saya adalah seorang lulusan Ekonomi Syariah tahun 2024 dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang keadministrasian. Saat ini, saya tengah mendalami profesi sebagai penyelia halal, sebuah bidang yang sejalan dengan latar belakang akademik saya. Saya memiliki minat yang besar dalam pengembangan industri halal. Di luar pekerjaan, saya memiliki hobi memasak, yang juga menjadi sumber inspirasi saya dalam berwirausaha. Saya percaya bahwa perpaduan antara keterampilan, pengalaman, dan semangat belajar akan membawa saya untuk terus berkembang dalam karier profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Saya Memilih Berkarier di Dunia Halal: Perjalanan, Passion dan Harapan

6 Desember 2024   00:14 Diperbarui: 6 Desember 2024   00:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa Saya Memilih Berkarier di Dunia Halal: Perjalanan, Passion, dan Harapan

Sebagai seorang sarjana Ekonomi Syariah lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2024, perjalanan saya menuju dunia industri halal berawal dari bangku kuliah. Di sana, saya mendalami berbagai aspek industri halal, mulai dari konsep dasar hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Industri halal bukan sekadar bidang akademik bagi saya, tetapi telah menjadi passion yang terus mendorong saya untuk belajar dan berkontribusi.

Halal dan haram adalah dua konsep fundamental dalam Islam yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh umat Muslim. Ketertarikan saya terhadap bidang ini muncul dari pemahaman mendalam tentang halal sebagai hukum sakral yang menjadi panduan hidup umat Islam. Lebih dari sekadar aturan agama, konsep halal mengajarkan kita untuk memilih yang terbaik dalam pemakaian, penggunaan, dan konsumsi barang atau jasa.

Menurut Yusuf Qaradawi (2019), konsep halal adalah tentang terurainya segala hal yang membahayakan, yang Allah SWT perbolehkan untuk dikerjakan. Artinya, segala sesuatu pada dasarnya adalah halal kecuali ada dalil syariat yang melarangnya. Kata halal tidak hanya merujuk pada makanan dan minuman, tetapi juga mencakup kosmetik, farmasi, skincare, layanan keuangan, hingga investasi bisnis.

Halal sebagai Prinsip Hidup yang Menyeluruh

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan arahan kepada umat manusia untuk menjaga kebaikan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satunya terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 172-173:

“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah SWT, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih dengan selain menyebut nama Allah...”

Ayat ini mengajarkan pentingnya konsumsi yang halal dan thayyib (baik), baik dari aspek sumber maupun cara mendapatkannya. Islam melarang konsumsi hal-hal yang dianggap kotor oleh fitrah manusia, seperti bangkai dan darah, karena berbahaya bagi kesehatan jiwa dan raga.

Industri Halal: Potensi dan Relevansi

Halal kini tidak lagi hanya menjadi kewajiban bagi umat Muslim, tetapi telah berkembang menjadi gaya hidup yang diadopsi oleh masyarakat global. Produk halal dipandang memiliki standar kualitas yang tinggi karena proses produksinya harus memenuhi kriteria ketat, mulai dari bahan baku hingga distribusi.

  1. Pertumbuhan Pasar yang Pesat
    Menurut laporan Dukcapil pada Desember 2022, populasi Muslim Indonesia mencapai 241,4 juta jiwa, menjadikannya pasar potensial terbesar di dunia. Bahkan di negara-negara non-Muslim, permintaan akan produk halal—makanan, kosmetik, farmasi, hingga pariwisata—terus meningkat pesat.
  2. Kepercayaan dan Kualitas
    Sertifikasi halal tidak hanya memastikan kesesuaian dengan syariat Islam, tetapi juga menjamin produk yang bersih, aman, dan etis. Konsumen pun lebih percaya pada produk halal karena memenuhi standar yang transparan.
  3. Peluang Bisnis yang Luas
    Industri halal membuka banyak peluang baru, mulai dari produksi bahan baku hingga distribusi, pemasaran, dan inovasi teknologi. Tidak heran, banyak wirausahawan muda yang melirik sektor ini sebagai ladang bisnis yang menjanjikan.
  4. Dukungan Pemerintah dan Inovasi Teknologi
    Di Indonesia, pemerintah memberikan dukungan besar terhadap perkembangan industri halal, termasuk melalui regulasi dan program sertifikasi yang mempermudah pelaku usaha. Selain itu, inovasi dalam teknologi halal terus berkembang, membuka jalan bagi produk-produk baru yang lebih kreatif dan efisien.

Mengapa Saya Terpanggil?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun