Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar

Bergiat di bidang pendidikan bahasa dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilusi

24 Maret 2021   23:11 Diperbarui: 24 Maret 2021   23:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pernah memupuk harapan
Membayang gelak tawa di halaman
Rumah putih berenda dengan jendela
Kembar menghadap ke sungai
Ketika langit membiru

Rumah itu runtuh tepat
Sebelum kau dan aku ada di dalamnya
Langit berubah kelabu kala daun
Berguguran bersamaan harapan

Lonceng bergeretak memisah
Bayang di dinding kelam
Beriringan embusan doaku
Yang masih bernapaskan namamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun