Aku pernah memupuk harapan
Membayang gelak tawa di halaman
Rumah putih berenda dengan jendela
Kembar menghadap ke sungai
Ketika langit membiru
Rumah itu runtuh tepat
Sebelum kau dan aku ada di dalamnya
Langit berubah kelabu kala daun
Berguguran bersamaan harapan
Lonceng bergeretak memisah
Bayang di dinding kelam
Beriringan embusan doaku
Yang masih bernapaskan namamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!