Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat Artifical Intelligence (AI) mungkin sudah tidak asing lagi di zaman sekarang. AI merupakan suatu bidang yang mempelajari tentang cara membuat mesin agar dapat berpikir dan bekerja selayaknya manusia. Dalam beberapa waktu belakangan ini, AI membuat kemajuan besar. Hal ini dapat kita lihat dengan munculnya berbagai produk AI seperti ChatGPT yang menjadi perbincangan dunia akhir-akhir ini. Pasalnya, ChatGPT dapat menyelesaikan semua permasalahan yang anda tanyakan.Â
ChatGPT merupakan teknologi AI yang dapat melakukan percakapan dengan manusia seperti manusia sungguhan, dalam artian ChatGPT ini dapat  memahami bahasa manusia. ChatGPT dapat membuat suatu kode program, artikel, esai, menyelesaikan tugas sekolah dan masih banyak lagi. Dengan teknologi AI ini, keakuratan dalam pengambilan suatu keputusan dapat ditingkatkan dan membuat kesalahan yang dilakukan dapat dikurangi sehingga mengurangi risiko.Â
Kekhawatiran muncul seiring dengan guna dari ChatGPT yang dapat menjawab permasalahan manusia. Dengan adanya ChatGPT membuat manusia menjadi malas karena ketergantungan dengan teknologi dan kurang berinteraksi secara langsung dengan manusia lainnya. Penggunaan ChatGPT yang terlalu sering dapat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dalam berkomunikasi secara langsung dengan manusia lainnya dan mengalami kecemasan sosial. Memang bagus jika kita mengikuti perkembangan teknologi, namun jangan sampai teknologi memberikan dampak negatif kepada kehidupan kita. Dampak negatif yang terkait dengan penggunaan ChatGPT oleh manusia dapat diminimalkan dengan menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H