Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pendidikan Non Formal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Non Formal

26 Oktober 2024   00:30 Diperbarui: 26 Oktober 2024   05:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberdayaan perempuan merupakan aspek yang sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal memberikan peluang bagi perempuan, terutama di daerah yang sulit diakses, untuk belajar dan mengembangkan diri. Program-program seperti pelatihan keterampilan, kursus membaca dan menulis, serta pelatihan kecakapan hidup berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, perempuan dapat menjadi lebih percaya diri, mandiri secara ekonomi, dan memberikan kontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan nonformal menjadi sarana yang sangat berharga dalam pemberdayaan perempuan, membuka banyak kesempatan baru untuk masa depan yang lebih baik..

Pendidikan nonformal menyediakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi perempuan, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh sekolah formal. Melalui berbagai program seperti kelas masyarakat dan workshop, perempuan dapat mempelajari banyak hal yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya akses ini, perempuan yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal mendapatkan kesempatan untuk belajar keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Salah satu aspek penting dari pendidikan nonformal adalah pelatihan keterampilan. Program pelatihan ini mencakup kegiatan praktis seperti menjahit, memasak, dan keterampilan digital yang sangat diperlukan di pasar kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini, perempuan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga menjadi lebih siap untuk mencari pekerjaan atau bahkan memulai usaha sendiri. Hal ini membantu mereka mencapai kemandirian ekonomi.

Selanjutnya manfaat  dari pendidikan nonformal adalah peningkatan kepercayaan diri perempuan. Lingkungan belajar yang positif, ditambah dengan dukungan dari instruktur dan sesama peserta, mendorong perempuan untuk lebih berani berbicara dan berpartisipasi. Dalam diskusi kelompok dan proyek kolaboratif, mereka dapat melatih kemampuan komunikasi serta membangun jaringan sosial. Peningkatan kepercayaan diri ini sangat penting, tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan nonformal juga membantu perempuan memahami hak-hak mereka dan peran mereka dalam masyarakat. Melalui program penyuluhan dan diskusi, perempuan diajarkan tentang hak-hak dasar yang mereka miliki dan pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Dengan pengetahuan ini, perempuan lebih mampu menuntut keadilan dan berkontribusi dalam pembangunan di komunitas, serta menjadi contoh yang baik bagi generasi berikutnya.

Dukungan dari pemerintah dan organisasi nonpemerintah sangat penting untuk mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai bidang. Sumber daya yang memadai, termasuk dana, memungkinkan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penyuluhan yang tepat membantu perempuan memahami hak-hak mereka dan peluang yang ada, sehingga mereka lebih percaya diri untuk terlibat. Dengan kolaborasi ini, diharapkan perempuan dapat berkontribusi lebih aktif dalam pembangunan masyarakat dan mencapai potensi mereka secara maksimal.

Salah satu kisah sukses yang inspiratif adalah tentang Siti, seorang perempuan dari desa terpencil. Sebelum mengikuti program pendidikan nonformal, Siti tidak memiliki latar belakang pendidikan formal dan bekerja sebagai petani. Ia sering merasa kurang percaya diri dan terbatas dalam hal peluang. Setelah mendengar tentang pelatihan keterampilan yang diadakan oleh organisasi nonpemerintah, ia memutuskan untuk bergabung. Dalam pelatihan tersebut, Siti belajar menjahit dan membuat kerajinan tangan. Selain keterampilan praktis, ia juga mendapatkan pelatihan mengenai manajemen keuangan dan cara memasarkan produknya. 

Setelah menyelesaikan program pelatihan keterampilan menjahit dan kerajinan tangan, Siti berhasil meningkatkan kemampuannya. Ia mulai menjual produk kerajinannya dan mampu menghidupi keluarganya. Selain itu, Siti juga mengajarkan keterampilan menjahit kepada perempuan lain di desanya, membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi. Dampak sosialnya sangat signifikan; banyak perempuan terinspirasi untuk mengikuti pendidikan nonformal, dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan pun meningkat. Kisah Siti membuktikan bahwa pendidikan nonformal dapat mengubah kehidupan individu dan memberikan manfaat bagi komunitas secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, pendidikan nonformal memiliki  peran yang sangat penting dalam pemberdayaan perempuan. Dengan memberikan akses untuk belajar dan mengembangkan keterampilan, program-program ini membantu perempuan meningkatkan kepercayaan diri dan mandiri secara ekonomi. Selain itu, pendidikan nonformal juga meningkatkan pemahaman perempuan tentang hak-hak mereka dan peran dalam masyarakat. Dukungan dari pemerintah dan organisasi nonpemerintah sangat diperlukan untuk memastikan program ini berjalan dengan baik. Dengan memperkuat pendidikan nonformal, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi mereka dan meraih masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun