Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejajar

31 Januari 2011   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah sejajar bukan berarti bisa kurang ajar
Setelah sejajar bukan berarti tidak saling belajar
Sejajar mengajarkan bahwa panas tidak selalu dari pijar

Sejajar bukan permainan salah dan benar
Sejajar juga bukan pertukaran pujian agar mata berbinar
Sejajar mengajarkan bahwa kaya adalah hati bukan dinar

Dan kini sejajar adalah hal yang saling membakar
Kini sesama yang sejajar saling berebut tikar
bahkan setelah sejajar lupa pernah punya hal sama, akar

*semoga adem hari ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun