Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebelum Pagi

4 Agustus 2010   18:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu katamu menjaring senandung daun yang ingin menidurkanku
Kala itu katamu menyimpan tangisku yang membangunkanmu
Kala itu katamu membuat dongeng dari tangisku
Kala itu katamu membuat musik dari senandung daun mengiring dongeng untukku
Kala itu bernama sepi sebelum pagi denganku

kau bercerita tentang tidurku di samping sujud malammu
kau berkisah tentang lelapku di dalam pelukanmu
kau berkisah tentang candaku dalam kesedihanmu

Kala sekarang katamu hanya gemerisik daun tanpa senandung
Kala sekarang katamu tangis hatimu merindu yang mendung
Kala sekarang katamu dongeng-dongeng sampah yang mengapung
Kala sekarang katamu musik membosankan yang bingung
Kala sekarang bernama tua dalam rindu yang murung

dan kau tak lagi berkisah, hanya tersenyum menantiku untuk berpisah
dan aku tak lagi menangis, hanya tersenyum menyimpan dongeng yang tak pernah habis

*Rindu padamu pak. semoga baik-baik saja disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun