Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Jerawat di Hidung

11 September 2011   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku datang ke kotamu dengan melewati gunung-gunung.
walau aku sering gagal mengingat kiri kanan jalan yang menanjak dan menikung.
tapi aku tak pernah gagal mengingat tentang gunung sebagai tanda rindumu, satu jerawat di hidung

aku juga gagal mengingat tentang pagi di kotamu yang murung.
juga situasi-situasi kala pertemuan-pertemuan yang tertunda disaat rindu mengurung
tapi aku tak pernah gagal mengingat, satu tanda rindu, satu jerawat di hidung

aku datang ke kotamu tepat disaat senja lembayung
dan aku sangat ingat tentang senja yang selalu siap memeluk rindu yang melayang, mengapung
kala itu kepalamu aku dekap di dadaku dan jemariku mengusap lembut tanda rindumu, satu jerawat di hidung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun