Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mantra Sia-sia

11 Oktober 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jemput aku di ujung kata-katamu.
Sudah berdarah seluruh aku melintasi mantra-mantramu.
kata-katamu menjadi mantra sakit hatiku.
bahkan di saat kesadaran masa lalu hadir bicara,
kita hanya perlu tangis untuk minum susu.

Jemput aku di ujung kata-katamu
aku tinggalkan selarik nama
nama pembuat namaku,
dan nama pembuat pembuat namaku
biar anakku tahu, aku yang membuat namanya

Susul anakku di ujung lain kata-katamu
Bawa tangisnya padaku
Aku ingin memeluknya
Dan damai dalam tangisnya
Jika nama adalah do’a dan kata-kata selanjutnya adalah mantra sia-sia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun