Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kucing Kecil dan Sepatu Kets

6 Mei 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kucing kecil warna hitam putih ini sudah kesekian kalinya mondar-mandir di depanku. semula aku tak terganggu. pemandangan semacam ini sering hadir di kantorku yang memang berada di kompleks perumahan. Aku terganggu ketika kucing kecil itu tiba-tiba masuk begitu saja ke dalam sepatu kets-ku. Ya, begitu masuk kantor aku lebih suka melepasnya dan berganti dengan sandal jepit. Apalagi pekerjaan memaksaku untuk tidak kemana-mana. Tidak seperti teman-teman marketing yang selalu keluar. hari ini memang tidak biasa, sepatu kets yang biasanya tersumpal kaos kaki kali ini teronggok begitu saja. Kaos kakiku dipinjam teman gara-gara dia kehujanan.

"ini rekor pram, dari atas sampai bawah semua pinjaman. hahaha"

Aku hanya bisa tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. cuaca yang tak jelas akhir-akhir ini memang selalu mendatangkan cerita yang tak lazim. aku sendiri selamat dari hujan badai pagi ini karena harus menginap di kantor untuk lembur beberapa pekerjaan.

kembali ke kucing kecil di sepatu kets-ku. entah bagaimana cara dia memasukan badannya, sekarang yang terlihat badannya di dalam sepatu dan kepalanya nongol lucu. 'Cat in the Kets' gumamku. Sebuah kebetulan yang berima.

"Om liat kucingku gak?"

Novi, gadis kecil yang sering bikin ulah di kantor tiba-tiba nongol di pintu ruanganku. aku tersenyum dan menunjuk kucing kecil yang sudah tidur dengan nyaman di sepatuku. Novi tampak tersenyum dan menempelkan telunjuknya agar aku diam. Aku pun mengangguk. segera dia bersimpuh dilantai dan mengelus kepala kucing kecil itu. aku pun tergerak untuk menghentikan pekerjaanku. segera aku bergabung dengan novi.

"Di sini tenang om. dia suka di sini"

Novi setengah berbisik kepadaku. aku mengelus kepalanya.

"Mau coklat?"

Novi menggeleng. ada sesuatu di wajahnya. Perasaanku tak enak.

"Novi disini dulu ya. om keluar dulu beli rokok. kamu mau dibeliin apa?"
"Novi pengen apel"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun