Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelapa Muda

16 Agustus 2010   07:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sedang aku di sini di ujung memandang pematang
sejak subuh tadi aku berjalan mengukur waktu yang datang
dan pohon kelapa tua ini di tengah pematang merintang
dia sedang mengandung kelapa muda yang segar dipandang
berhubung nyaliku memanjat yang hanya sedang saja
cukup buatku menuliskan kesegaran dan kenikmatan kelapa muda
inginnya seperti para pujangga
membaca kalimat saja sudah seperti meminumnya
hingga nyaliku memanjat yang sedang ini masih bisa meraih kelapa muda
dua jam ini tak ada kata yang terbaca
tenggorakan ini malah meronta menuntut nyali memanjat yang sedang saja
ya sudah apa mau dikata
ketika kau bukan pujangga, kau tak akan pernah bisa memetik kelapa dengan kata
walo aku yakin kita tak bisa memetik kelapa dari huruf K E L A P A
kataku dalam hati menyetujui rumi sang pecinta

*"kita tak pernah memetik mawar dari huruf M.A.W.A.R", Rumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun