aku datang ke kotamu dengan melewati gunung-gunung.
walau aku sering gagal mengingat kiri kanan jalan yang menanjak dan menikung.
tapi aku tak pernah gagal mengingat tentang gunung sebagai tanda rindumu, satu jerawat di hidung
aku juga gagal mengingat tentang pagi di kotamu yang murung.
juga situasi-situasi kala pertemuan-pertemuan yang tertunda disaat rindu mengurung
tapi aku tak pernah gagal mengingat, satu tanda rindu, satu jerawat di hidung
aku datang ke kotamu tepat disaat senja lembayung
dan aku sangat ingat tentang senja yang selalu siap memeluk rindu yang melayang, mengapung
kala itu kepalamu aku dekap di dadaku dan jemariku mengusap lembut tanda rindumu, satu jerawat di hidung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H