Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baca Tulisanku Kapan-kapan

6 April 2011   14:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kapan-kapan bacalah tulisanku ini. kalau bisa usahakan saat sudah tua. aku akan simpankan tulisan ini. sungguh, mungkin saja beda artinya atau bahkan kamu bisa menyertakan arti-arti tambahan yang bersinggungan dengan dirimu dan tujuan hidupmu.

hasrat dan pikiranku telah memperkosa ragaku hingga luar batas. pikiranku ingin agar asam manis asin pedas bisa aku rasakan semua. hasratku ingin agar aku merasakan dag dig dan dug yang tak berkesudahan. pikiranku ingin perutku selalu kenyang, hasratku ingin pikiranku tenang dengan saluran-saluran mengejang sepanjang badan. dan kini hasratku hidup sendiri berpisah dengan pikiranku. berada dalam tubuh yang benar-benar sudah kelelahan dan sana sini perlu perbaikan. suatu hari, pikiran dan hasratku akan mencari tubuh baru.

tulisan ini aku tulis dengan telunjukku yang masih selamat. telunjuk yang sudah hidup sendiri bersama hati. telunjuk yang dulu sering merepotkan bapak dan ibu. dan semoga semua jarimu masih sehat. baca tulisanku ini kapan-kapan. mungkin kamu jadi lebih tahu betapa beruntungnya hidupmu. aku berharap bisa membacanya bersamamu. dan kapan-kapan itu adalah waktu bersamamu dan sudah sehat semua jariku, agar bisa mengelus pipimu.

*ngopi yuuuk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun