Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Talang Air

19 Juli 2010   14:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tik tik tik bunyi hujan di atas genting
ah bukan hal yang penting
cucianku juga sudah kering
sekarang saatnya rebah atau miring
rumah dibuat agar tak kehujanan, tak usah pusing
hujan tak deras, saatnya membuat kopi
setelah itu duduk di teras menikmati air terjun mini
titik-titik air yang dikumpulkan
mengalir dan rapi menjadi barisan
ah ini bukan mainan
jika hujan adalah rejeki
manusia tinggal menata genting dan menanti
menyiapkan talang agar air bisa terkumpul rapi
menampungnya dan bisa buat apa saja, salah satunya mandi
menata genting dan talang seperti menata hidup dan hati
genting bocor, bencana menanti
talang bocor, banjir rumah itu pasti
jika hujan adalah rejeki

*hujan sudah berhenti dan kopi sudah tinggal sedikit lagi. selamat malam, selamat ngopi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun