Pohon sawo yang teduh dengan buah manis yang siap diunduh
kita pernah di bawah pohon ini dalam rasa yang gaduh
kala itu kita masih muda, raga yang kuat namun hati rapuh
tak sabar melihat perjalanan yang telah tertempuh
Pohon sawo ini masih indah, dengan buah yang merekah
kita sendirian dan sendiri-sendiri melangkah
memilih berada dalam resah dan gundah
berharap memetik buah sawo, manis dan basah
setangkup, dua tangkup hingga sejuta tangkup rindu
berubah menjadi ribuan sembilu
ketika mengingatmu
hati pilu
Pohon sawo ini masih tak beranjak
sabar ditempatnya tak peduli dengan jarak
menanti dan meredam rindu yang beriak-riak
juga tanpa berteriak
*mari ngopi lagi .. hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H