Mohon tunggu...
Nuraziz Widayanto
Nuraziz Widayanto Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis apa saja sambil minum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Siang Teringat Cinta

7 Juli 2010   07:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pohon sawo yang teduh dengan buah manis yang siap diunduh
kita pernah di bawah pohon ini dalam rasa yang gaduh
kala itu kita masih muda, raga yang kuat namun hati rapuh
tak sabar melihat perjalanan yang telah tertempuh

Pohon sawo ini masih indah, dengan buah yang merekah
kita sendirian dan sendiri-sendiri melangkah
memilih berada dalam resah dan gundah
berharap memetik buah sawo, manis dan basah

setangkup, dua tangkup hingga sejuta tangkup rindu
berubah menjadi ribuan sembilu
ketika mengingatmu
hati pilu

Pohon sawo ini masih tak beranjak
sabar ditempatnya tak peduli dengan jarak
menanti dan meredam rindu yang beriak-riak
juga tanpa berteriak

*mari ngopi lagi .. hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun