Mohon tunggu...
Nur azel rizki Syahbani
Nur azel rizki Syahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

main sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Dua Arah Anies Baswedan

17 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KOMUNIKASI DUA ARAH ANIES BASWEDAN DENGAN
CAPRES LAINNYA SAAT DEBAT CAPRES SECARA PERDANA
 
 
NUR AZEL RIZKI SYAHBANI
23010400204
Nurazel0110@gmail.com
ILMU KOMUNIKASI
 
 
 
 
 
 
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi komunikatif dua arah antara Anies Baswedan dan calon presiden lainnya pada debat perdana. Debat politik menjadi panggung kritis untuk mengamati pertukaran ide dan interaksi antara calon pemimpin. Perhatian utama dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana Anies Baswedan terlibat dalam dialog dan merespons calon presiden lainnya.
 
Metodologi penelitian melibatkan analisis konten dan wawancara dengan ahli komunikasi politik. Data dikumpulkan dari rekaman debat, wawancara dengan partisipan debat, dan observasi langsung terhadap tanggapan publik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Anies Baswedan berhasil membentuk komunikasi dua arah yang efektif dengan calon presiden lainnya. Ia menunjukkan kemampuan mendengarkan dan memberikan respons yang terukur terhadap argumen lawan.
 
Signifikansi komunikasi dua arah terlihat dalam cara Anies Baswedan mengelola perbedaan pendapat. Ia tidak hanya fokus pada argumennya sendiri, melainkan memberikan ruang bagi pandangan dan ide lawan. Pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan debat yang konstruktif dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada penonton tentang visi dan misi masing-masing calon.
 
Temuan penelitian ini memberikan sumbangan pada pemahaman tentang pentingnya komunikasi dua arah dalam ranah politik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Anies Baswedan tidak hanya mengandalkan retorika yang kuat, tetapi juga mampu menjalin komunikasi yang efektif dengan calon presiden lainnya. Implikasinya adalah bahwa pemimpin yang mampu berkomunikasi dua arah dengan baik memiliki potensi untuk membina pemahaman yang lebih baik dan menciptakan keharmonisan dalam politik, yang pada gilirannya dapat memperkuat fondasi demokrasi. Penelitian ini dapat menjadi pijakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai komunikasi politik dan peranannya dalam membentuk opini publik serta memperkuat institusi demokrasi.
 
Kata Kunci: Komunikasi Dua Arah, Anies Baswedan, Debat Capres
 
 
 
Pendahuluan
Dalam dinamika politik debat calon presiden, komunikasi dua arah menjadi faktor kunci yang tidak hanya memengaruhi persepsi masyarakat, tetapi juga mencerminkan kemampuan pemimpin untuk berinteraksi secara efektif. Alquran sebagai sumber petunjuk hidup memberikan arahan mengenai pentingnya dialog dan keadilan dalam berkomunikasi. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Baqarah ayat 197, Allah menyatakan, "Berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Ayat ini mencerminkan prinsip bahwa perilaku baik dan respons yang positif adalah elemen kunci dalam membangun hubungan yang baik.
 
Dalam konteks debat calon presiden, Anies Baswedan dapat dijadikan contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Surah Al-Hujurat ayat 6 memberikan petunjuk, "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." Pesan ini menekankan pentingnya kecermatan dan keadilan dalam menanggapi informasi atau argumen yang disampaikan oleh lawan debat.
 
Selanjutnya, Surah Al-Baqarah ayat 83 juga mengingatkan tentang kejujuran dan integritas dalam berkomunikasi, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, (menyuruh mereka): Janganlah kamu menyembah selain Aku, dan berbuat baiklah terhadap (kedua) orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin." Penerapan nilai-nilai kejujuran dan perhatian terhadap kesejahteraan sosial dalam berkomunikasi, terutama di level calon presiden, dapat membentuk dasar yang kuat untuk memperkuat demokrasi dan keadilan. Dengan merujuk pada ayat-ayat Alquran, penelitian ini bertujuan untuk mendalami praktik komunikasi dua arah yang diaplikasikan oleh Anies Baswedan dalam debat calon presiden.
 
Kajian Teori
 
1. Komunikasi Dua Arah
Menurut Ujang, debat harus disesuaikan dengan defenisi aslinya yakni saling adu argumen dan komunikasi dua arah antar kandidat. Sehingga setiap kandidat ikut menggali lebih dalam visi misi yang ditawarkan kandidat lain.
"Debat itu ya debat. Harus komunikasi dua arah. Harus ada format berkomunikasi dengan lawan," kata Ujang,
 
 
 
 
 
2. Apakah "Debat Capres" Sangat Berpengaruh
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menyimpulkan berdasarkan kajian elektabilitas yang ia lakukan bahwa debat capres-cawapres tidak berpengaruh secara signifikan terhadap suara pemilih.
 
"Kalau mengukur elektabilitas dari hasil survei sebelum debat dan hasil survei setelah debat, dari rangkaian pilpres 2004 sampai 2019 kemarin, pengaruh debat tidak terlalu besar sebenarnya," jelasnya.
 
Sebab, ia mengatakan orang-orang yang menonton debat cenderung sudah menjadi pengikut setia alias partisan. Sementara, para pemilih mengambang atau undecided voters kebanyakan tidak berminat atau tidak terjangkau oleh debat tersebut.
 
3. Dilakukan Perdana
Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa masyarakat membutuhkan kejujuran ketiga calon presiden (capres) ketika tampil dalam debat perdana, Selasa (12/1/2024) malam. Menurutnya, kejujuran itu setidaknya berkaitan dengan catatan evaluasi mereka terhadap kinerja pemerintahan Presdien Joko Widodo.
 
"Yang diharapkan masyarakat secara umum bukan hanya klaim-klaim komitmen ke depan, tetapi juga bagaimana memberikan catatan secara terbuka, secara jujur, atas praktik pemerintahan selama ini," kata Umam dikutip dari Kompas TV, Selasa sore.Dari catatan itulah, kata Umam, setiap capres bisa menunjukkan seberapa genuine atau asli cara pandang mereka untuk memitigasi roda pemerintahan ke depan.
 
 
 
 
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena menguraikan dan menggambarkan secara detail data yang diperoleh. Hal ini revalan dengan pendapat Sugiono ( 2021 :  3 ) mengatakan bahwa penelitian deskiptif kualitatif
 
Hasil dan Pembahasan
Anies Baswedan berhasil menunjukkan keterampilan berkomunikasi dua arah yang efektif ketika berhadapan dengan calon presiden lain dalam debat perdana. Dalam sejumlah situasi debat, Anies Baswedan terlihat aktif berdialog, mendengarkan dengan cermat, dan memberikan respons yang terukur terhadap argumen yang diajukan oleh pesaing. Keberhasilan ini mencerminkan dinamika dialog yang berlangsung produktif antara Anies Baswedan dan calon presiden lainnya.
 
Anies Baswedan juga menunjukkan sikap terbuka terhadap pandangan dan ide lawan. Ia tidak hanya memusatkan perhatian pada pembelaan terhadap argumennya sendiri, tetapi memberikan kesempatan bagi calon presiden lain untuk menyampaikan pandangan dan rencana mereka. Hal ini menciptakan atmosfer debat yang inklusif dan konstruktif, memungkinkan penonton memahami dengan lebih baik gagasan dan tujuan masing-masing calon.
 
Pembahasan:
 
1. Keterampilan Mendengarkan Anies Baswedan:
Anies Baswedan berhasil menunjukkan keterampilan mendengarkan yang baik selama debat. Ini penting dalam komunikasi dua arah karena memberikan kesempatan untuk pemahaman yang lebih mendalam terhadap perspektif lawan.
 
2. Respons Terukur Terhadap Argumen:
Anies Baswedan tidak hanya mendengarkan, melainkan memberikan respons yang terukur terhadap argumen lawan. Ini menunjukkan kemampuan analisis dan kebijaksanaan dalam merespons tantangan yang diajukan oleh calon presiden lainnya.
 
3. Inklusivitas dalam Dialog:
Sikap terbuka Anies Baswedan terhadap pandangan lawan menciptakan lingkungan debat yang inklusif. Ini penting untuk memberikan ruang bagi keragaman ide dan pandangan, sehingga penonton dapat membuat keputusan yang informatif.
 
4. Pentingnya Perbedaan Pendapat:
Anies Baswedan tidak menghindari perbedaan pendapat, melainkan mengelolanya dengan bijak. Pendekatan ini mencerminkan penghargaan terhadap pluralitas dan kontribusi positif terhadap konstruksi wacana politik.
 
5. Pentingnya Kejujuran dalam Komunikasi Politik:
Dalam konteks nilai-nilai Islam yang diterapkan, kejujuran Anies Baswedan dalam berkomunikasi terlihat sebagai faktor penting. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Alquran yang menekankan integritas dalam berbicara.
 
6. Pengaruh Debat Capres Menurut Saiful Mujani:
Temuan penelitian sejalan dengan pendapat Saiful Mujani bahwa debat capres tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap elektabilitas. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi pentingnya praktik komunikasi dua arah untuk membangun pemahaman dan kepercayaan publik.
 
7. Tantangan Evaluasi Kinerja Pemerintahan:
Dalam konteks tantangan evaluasi kinerja pemerintahan, Anies Baswedan diharapkan memberikan catatan yang jujur dan terbuka. Ini menunjukkan komitmen terhadap kejujuran dan akuntabilitas dalam membangun kepercayaan masyarakat.
 
8. Pentingnya Debat Sebagai Format Komunikasi:
Pandangan Ujang tentang pentingnya format komunikasi dua arah dalam debat mendukung temuan penelitian. Debat menjadi wadah untuk saling adu argumen dan interaksi antar kandidat.
 
 
 
Kesimpulan
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Anies Baswedan berhasil menonjolkan kemampuan komunikasi dua arah yang efektif dalam debat capres perdana. Keberhasilan tersebut tidak hanya termanifestasi dalam kemahiran berbicara, tetapi juga dalam sikap terbuka terhadap pandangan lawan dan kemampuan mengelola perbedaan pendapat dengan penuh hormat. Dengan merujuk pada nilai-nilai kejujuran, integritas, dan keadilan yang terinspirasi dari ajaran Alquran, Anies Baswedan berhasil menciptakan suasana debat yang membangun dan inklusif. Temuan penelitian ini memberikan sumbangan penting pada pemahaman kita tentang urgensi komunikasi dua arah dalam konteks politik, menegaskan bahwa keterampilan mendengarkan, memberikan tanggapan, dan menghormati perbedaan pendapat adalah unsur-esensial dalam membentuk fondasi demokrasi yang kokoh dan berkeadilan. Implikasinya, pemimpin yang dapat mengimplementasikan komunikasi dua arah secara baik memiliki potensi untuk memperkuat pondasi demokrasi dan memperoleh kepercayaan masyarakat.
 
 
 
 
 
Daftar Pustaka
 
ndonesia/articles/cq5pxvzr505o. (2023, 12 13). Retrieved from bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/articles/cq5pxvzr505o
Raharjo, A. (2023, 12 12). pengamat-debat-capres-harus-komunikasi-dua-arah-antarpaslon. Retrieved from pemilukita.republika.co.id: https://pemilukita.republika.co.id/berita/s5jt5y436/pengamat-debat-capres-harus-komunikasi-dua-arah-antarpaslon
Yahya, A. N. (2023, 12 12). debat capres perdana masyarakat butuh kejujuran dan ide genuine. Retrieved from nasional.kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2023/12/12/17594411/debat-capres-perdana-masyarakat-butuh-kejujuran-dan-ide-genuine
Aryadillah, A., & Fitriansyah, F. (2022). Strategi kampanye politik anies baswedan dalam membangun citra politik pada pemilihan presiden tahun 2024. Jurnal Public Relations (J-PR), 3(1), 87-92.

Haris, A., Amalia, A., & Hanafi, K. (2022). Citra Politik Anies Baswedan Di Media Massa. Communiverse: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 15-2
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun