Mohon tunggu...
Nur Aulia Saskia
Nur Aulia Saskia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi S1 Geografi FISIP ULM

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kelebihan, Kelemahan, dan Interpretasi Unsur Citra di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat

22 Oktober 2024   19:18 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:22 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citra Sentinel-2-L2A Kotawaringin Barat. Sumber: sentinel-hub.com

Landsat 9 adalah satelit penginderaan jauh yang diluncurkan oleh NASA dan USGS pada hari Senin, 27 September 2021. Sebagai generasi terbaru dalam program Landsat, satelit ini dirancang untuk menggantikan fungsi Landsat 8 dan memperluas kapasitas pemantauan permukaan Bumi. Landsat 9 menyediakan citra dengan komposit warna yang tepat dan sangat berguna dalam analisis lahan, memungkinkan para peneliti dan praktisi untuk melakukan studi lebih mendalam mengenai pemantauan lingkungan, pertanian, pengelolaan sumber daya alam, serta aplikasi ilmiah lainnya (Rinaldi et al., 2022). Satelit ini dilengkapi dengan sensor Onboard Operational Land Imager 2 (OLI-2) dan Thermal Infrared Sensor 2 (TIRS-2), yang memiliki kemampuan pengambilan gambar berkualitas tinggi serta informasi spektral yang beragam, termasuk dalam rentang inframerah termal. Ini memberikan analisis yang lebih baik terhadap perubahan kondisi dan lingkungan Bumi seiring waktu (Keller & Sweeney, 2021).

  • Jenis Citra: Landsat 9-L1TP

Gambar 2: Citra Landsat 9-L1TP. Sumber: earthexplorer.usgs.gov
Gambar 2: Citra Landsat 9-L1TP. Sumber: earthexplorer.usgs.gov
  • Spesifikasi 

Citra yang dihasilkan oleh Landsat 9 memiliki resolusi piksel 15 meter untuk band pankromatik, 30 meter untuk band multispektral, dan 100 meter untuk band Long Wavelength Infrared (LWIR). Dengan total 11 band yang mencakup berbagai spektrum, Landsat 9 mampu menghasilkan citra yang akurat dan detail, dengan periode pengambilan citra yang konsisten, yaitu setiap 16 hari (Haris et al., 2023). Keberadaan band-band ini memfasilitasi pemantauan yang mendalam terhadap berbagai fenomena di permukaan bumi.

  • Kelebihan

1. Akses Data Terbuka: Landsat 9 memberikan akses data yang gratis dan terbuka, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi penting dengan mudah.

2. Kapasitas Pemetaan yang Tinggi: Dengan kemampuan menghasilkan sekitar 1.400 citra per hari, Landsat 9 menawarkan pemetaan yang lebih luas dibandingkan pendahulunya.

3. Kualitas yang Lebih Baik: Kualitas radiometrik dan geometrik Landsat 9 lebih superior dibandingkan dengan generasi sebelumnya, memberikan data yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk analisis.

  • Kekurangan

1. Pengaruh Tutupan Awan: Seperti satelit lainnya, Landsat 9 dapat terhambat oleh kondisi cuaca, khususnya tutupan awan, yang dapat mengurangi kualitas citra.

2. Resolusi Temporal yang Moderat: Meskipun pemantauan dilakukan setiap 16 hari, Landsat 9 kurang ideal untuk peristiwa yang memerlukan pemantauan lebih cepat, seperti bencana alam.

3. Proses Pengolahan Data yang Rumit: Data mentah dari Landsat 9 membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dapat digunakan untuk analisis, yang memerlukan keahlian teknis dan perangkat lunak khusus.

  • Analisis Citra Landsat 9-L1TP

Tabel 2: Interpretasi citra landsat 9-L1TP oleh Nur Aulia Saskia
Tabel 2: Interpretasi citra landsat 9-L1TP oleh Nur Aulia Saskia

3. Citra III (Sentinel-2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun