Mohon tunggu...
Nuratul Delia
Nuratul Delia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lucu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerdasan Emosional

17 Oktober 2024   08:59 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap manusia pasti memiliki kepribadi yang melekat pada dirinya sebagai ciri khas yang jati menunjukkan diri antara satu manusia dengan yang lainnya. Kepribadian merupakan campuran yang relatif konsisten antara emosi, tempramen, pikiran dan tingkah laku, hal inilah yang tampak pada diri setiap manusia. Sering kita mendengar orang marah - marah karena emosi, orang nagis karena tebawa emosi. Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam mengungkapkan emosinya, cara mengendalikan emosinya bahkan kadar emosi setiap orang berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hormon, faktor bawaan serta penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi emosi seseorang. Tak banyak orang yang mengetahui arti dari emosi itu sendiri serta bagaimana proses terjadinya emosi pada otak manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat, keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti gembira, sedih, keharuan, cinta), keberanian yang bersifat subjektif. Menurut beberapa tokoh lain tentang emosi, diantaranya Chaplin (2005: 163) mengartikan bahawa emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme yang mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang sifat mendalam dari perubahan perilaku. Menurut tokoh lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Poerbakawatja (Ali, 2005: 62-63), emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal.

Dari pendapat tokoh diatas menggambarkan bahwa emosi timbul akibat dari suatu rangsangan yang muncul baik itu berasal dari eksternal maupun internal. Pendapat lain dikemukakan oleh Daniel Goleman (2009: 411), emosi Merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Misalnya emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Berdasarkan pendapat diatas ternyata emosi yang kita pahami selama ini cukup salah dimana kita berpendapat bahawa emosi selalu erat dengan marah, karena ketika emosi timbul gejala-gejala yang tampak dari kita selalu marah-marah dan perbuatan lain yang kurang mengenakan.

Emosi merupakan aspek yang penting dimiliki oleh setiap manusia sebagai penyeimbang dalam kehidupan, banyangkan bangaimana menderitanya ketika seseorang tertimpa musibah tapi tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, atau ketika seseorang dihadapkan dengan masalah tetapi tak tahu bagaimana harus mengkondisikannya. Emosi yang dimiliki oleh setiap orang tetapi memiliki niat yang sepaket juga dengan tahu cara pengendaliannya. Daniel Goleman (2009:411) mengemukakan beberapa macam emosi, yaitu:

Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.

Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mencintai diri, putus asa.

Rasa takut : cemas, gelisah, khawatir, was-was, merasa takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri.

Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga.

Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih.

Terkejut : terkesiap, terkejut, takjub.

Jengkel : hina, jelek, muak, mual, tidak suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun