(Sabtu, 29 Oktober 2022). Akhir-akhir ini, warga Dusun Sukosari, Desa Pundungsari ramai dengan kegiatan "Leles Cengkeh". Kata Leles Cengkeh diambil dari bahasa Jawa yang bermakna mengambil cengkeh yang sudah gugur dari pohonnya.
Ramainya kegiatan Leles cengkeh ini dikarenakan 2 faktor, yakni karena musim cengkeh dan tingginya harga cengkeh yang bisa menembus angka seratus ribu per kilo.
Tepat dengan keramaian Leles cengkeh, Kami diajak oleh Ibu Juwariyah salah satu warga Dusun sukosari ke Ladangnya. Kami pun menerima tawaran itu, lalu kami langsung berangkat ke Ladang, waktu yang ditempuh dari rumah Ibu Juwariyah ke Posko memakan waktu 52 menit dengan medan yang lumayan sulit dikarenakan kontur tanah pegunungan.
Setelah sampai di ladang, Kami pun langsing bergegas melelesi cengkeh.
Selain cengkeh, banyak juga tanaman yang ada di ladangnya, seperti pisang, kopi, alpukat, manggis, cabe dan lainnya.
Karena waktu sudah cukup siang, dan terik matahari yang semakin menyengat, akhirnya kami pun beranjak pulang dari ladang Bu Juwariyah untuk kembali ke Posko dengan membawa bermacam-macam hasil ladang, mulai dari Cengkeh, Kopi, Bunga Anggrek, Kelapa Muda dan pisang buah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H