Program Kreatifitas Mahasiswa ( PKM ) merupakan forum yang dibuat oleh Direktorat Kemahasiswaan dan studi dibawah kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atau biasa disebut kemendikbudristek dalam memfasilitasi para Mahasiswa Indonesia untuk belajar berkembang, mengasah kreativitas serta menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, banyak hal yang dapat menghambat kegiatan kita. Salah satunya, adalah gangguan nyeri yang dapat mengganggu aktivitas gerak dan kenyamanan dalam beraktivitas.
Sering kali nyeri menjadi sinyal peringatan awal untuk memperingatkan kita bahwa ada sesuatu yang tidak benar di tubuh kita. Definisi nyeri yang diterima secara luas dikembangkan oleh Internasional Association for the Study of Pain (Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri): "Nyeri adalah sensor tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang potensial atau aktual".
Setelah melihat data riset mengenai besarnya prevalensi nyeri dan betapa seringnya kondisi nyeri yang terjadi di masyarakat. Melalui PKM, salah satu tim PKM-K dari S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin berinisiatif untuk membantu menangani permasalahan nyeri tersebut dengan mengeluarkan inovasi sediaan yang berjudul "Hirospray: Inovasi Sediaan Nano Spray Gel Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) Sebagai Pereda Nyeri". Tim ini berjumlah 5 orang, yang diketuai oleh Hana Salma Cantika dan 4 anggota lainnya yaitu M. Jian Prayoga, Nabilah, Putri Noviannur Ramadhani, dan Nur Atika Rahmah. Tim ini dibimbing oleh Yulianita Pratiwi Indah Lestari, M. Farm yang merupakan dosen farmasi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Daun kembang sepatu sendiri mengandung flavonoid, yang mana peran flavonoid adalah melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah, anti inflamasi dan sebagai anti nyeri (analgesik). Penggunaan daun kembang sepatu sebagai alternatif dalam mengatasi masalah kesehatan masih rendah. Dalam masyarakat umum, tanaman asli daerah tropis dan sub-tropis ini secara luas dibudidayakan sebagai tanaman hias ataupun dijadikan tanaman pagar pembatas. Oleh karena itu kami memunculkan inovasi terbarukan, dengan menghubungkan khasiat tanaman dengan kondisi permasalah nyeri pada masyarakat.
"Hiro Spray sendiri kami buat dengan Teknologi Nano dengan kelebihan mudah menyerap sehingga memberikan efek terapi yang lebih cepat, serta menggunakan kemasan Spray sehingga mempermudah penggunaannya yaitu cukup di semprot" jelas Hana Salma Cantika.
Dengan adanya inovasi sediaan ini, tim PKM-K "Hirospray" berharap, agar produk ini dapat dikenal luas oleh masyarakat serta dapat meningkatkan pemanfaatan bahan baku daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis-L) di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H