Mohon tunggu...
Nur Assyifa
Nur Assyifa Mohon Tunggu... Lainnya - Education

Seorang mahasiswa yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melawan Generasi Rebahan Lewat KKN Online

18 Juni 2020   18:30 Diperbarui: 18 Juni 2020   19:45 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa pandemi ini dirasa amat berat untuk semua orang di seluruh penjuru dunia. Bukan hanya kesehatan bahkan nyawa yang terancam, semua sektor termasuk ekonomi hingga pendidikan hampir lumpuh. Tidak sampai disitu, pemerintah pun meminta tiap individu untuk memutus rantai persebaran COVID-19 dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan kata lain, semua kegiatan yang berpotensi memperluas penyebaran virus harus dikerjakan di dalam tempat tinggal. Sebagian pekerja yang beruntung, bekerja di rumah namun untuk beberapa sektor yang sudah tak menghasilkan keuntungan atau bahkan gulung tikar akhirnya harus di rumahkan. Ada pula sebagian pekerja yang harus tetap di luar, mereka disebut dengan orang hebat yang berada di garda terdepan. Pada sektor pendidikan, kegiatan sekolah maupun perkuliahan dilaksanakan di rumah. Saat ini adalah waktu untuk guru dan dosen berlomba-lomba dalam berinovasi, mengembangkan kreatifitas demi terciptanya pengajaran yang efektif meskipun dilakukan secara daring.

Lalu bagaimana cara instansi pendidikan melanjutkan pengajaran? Penyebaran ilmu penting dilakukan supaya anak-anak Indonesia tetap belajar dan menjadi pribadi yang produktif. Terutama untuk universitas yang sudah memiliki program maupun kegiatan yang mestinya dieksekusi secara langsung seperti magang, sidang, apalagi Kuliah Kerja Nyata (KKN). Lagi-lagi, para pendidik diminta untuk berinovasi. Tak mau berdiam dan membiarkan mahasiswa menjadi generasi rebahan, akhirnya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tetap melaksanakan KKN secara daring. Hal ini tentu menarik mengingat kampus rasanya tak bisa melihat mahasiswa terus menerima pengajaran tanpa memberikan manfaat untuk masyarakat, UPI akhirnya membangunkan jiwa-jiwa yang mau membantu mengedukasi banyak orang melalui kecanggihan internet.

Sebanyak 1667 mahasiswa UPI dari mulai kampus pusat hingga daerah terkecuali Purwakarta, semuanya ikut serta berpartisipasi dalam mengedukasi masyarakat dalam melawan virus corona. Hal ini tentu menarik, ketimbang terus disuapi materi dari kelas online, mahasiswa akhirnya melek dan membagikan pengetahuan sesuai dengan ilmu disiplin yang mereka dapatkan di bangku perkuliahan. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPI, akhirnya kegiatan KKN Tematik COVID-19 Untuk Mewujudkan Merdeka Belajar dilaksanakan secara daring terhitung sejak tanggal 17 Mei 2020 sampai dengan 17 Juni 2020.

Program kegiatan KKN daring yang dilaksanakan oleh UPI sangat beragam, dimulai dari wajib hingga pilihan. Untuk program wajib, mahasiswa diminta untuk melakukan pendataan. Tujuan dari pendataan adalah untuk mengetahui cara pencegahan, penanganan dan dampak dari COVID-19 yang ada di lingkungan sekitar tempat mahasiswa tinggal. Untuk kegiatan berkaitan dengan program wajib, mahasiswa berkoordinasi dengan RT maupun RW setempat. Perlu diingat, meskipun harus kontak dengan RT maupun RW, mahasiswa tetap melaksanakan seluruh kegiatan dibawah protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah dan universitas. Untuk program pilihan, mahasiswa dapat melakukan banyak kegiatan seperti membuat poster, video maupun artikel seputar pencegahan dan penanganan COVID-19. Tujuan dari program pilihan ini adalah mengedukasi tak hanya lingkungan sekitar, tetapi juga lingkungan diluar tempat mahasiswa tinggal. Selain itu cakupan untuk edukasi ini difokuskan pula kepada banyak sekolah dimulai dari jenjang PAUD sampai dengan SMA.

Hal yang paling menarik dari seluruh kegiatan KKN daring adalah pengembangan ide dan manfaat dari kegiatan pilihan. Misalnya, seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Pada Anak Usia Dini, bernama Anugrah Nur Hidayatulloh (17/06/2020), pada web seminar laporan hasil kegiatan KKN COVID-19, ia memaparkan banyak kegiatan termasuk pembuatan kelompok orang tua yang sedang memiliki peran ganda, tak hanya sebagai orang tua tetapi juga sebagai guru pengganti di rumah. Kegiatan ini diberi nama “My Mother is My Teacher”. Ide kegiatan tersebut dicetuskan oleh seorang dosen pembimbing, Bapak Wawan Purnama M.Si., yang kemudian dikembangkan dan manfaatnya dirasakan oleh banyak orang tua muda terutama ibu. Kegiatan lain yang tak kalah menarik dan dipaparkan oleh seorang mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga dalam webinar tersebut adalah demo atau tutorial olahraga selama masa pandemi yang kemudian dibagikan secara daring melalui Instagram. Masih ada banyak hasil kegiatan dan manfaat dari KKN Tematik COVID-19 Untuk Mewujudkan Merdeka Belajar, seluruh kegiatan tersebut dapat diakses melalui laman internet seperti Youtube, Instagram maupun Facebook dengan memasukkan kata kunci #KKNCOVID19UPI.

Dari kegiatan KKN Tematik COVID-19 Untuk Membangun Merdeka Belajar inilah, mahasiswa disadarkan tentang pentingnya inovasi dan edukasi. Terlepas dari hambatan belajar karena persebaran virus corona, mahasiswa tetap bisa dijadikan agen ilmu. Terlaksananya KKN daring ini adalah bukti bahwa UPI mampu berinovasi dan membangunkan mahasiswa dari tidurnya generasi rebahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun