Apabila kebanyakan kue tradisional berwarna hijau, kuning yang mana identik dengan warna cerah, maka kue lompong justru berwarna hitam. Kenapa bisa berwarna hitam ? Apa enak ?Â
Kue lompong adalah salah satu makanan tradisional bertekstur kenyal dengan isian manis mirip mochi yang berasal dari daerah Purworejo, Jawa Tengah. Kue lompong sebagai kudapan hitam manis yang mirip mochi.Â
Lalu darimana asal warna hitam kue lompong ?
Warna hitam kue lompong berasal dari pewarna alami yaitu merang atau londo oman. Merang adalah bekas tangkai padi yang sudah kering lalu dibakar.Â
Apabila selama pembakaran warna telah berubah hitam maka selanjutnya dilakukan pengayakan dan penyaringan untuk menjadi bubuk abu yang halus. Kemudian bubuk abu ini akan dicampur dengan adonan tepung ketan dan diberi isian.Â
Namun, bubuk abu hitam dari merang sebenarnya mengandung zat karsinogenik yang apabila dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan membahayakan kesehatan. Abu tangkai padi menghasilkan abu sisa pembakaran yang mengandung silika kristalin bersifat karsinogenik.Â
Ada sumber lain yang menyatakan bahwa warna hitam dari kue lompong berasal dari lompong atau talas dan bukan berasal dari pewarna buatan. Sesuai dengan warnanya, untuk mendapatkan warna hitam maka batang lompong dikupas bersih dan dipotong kecil kemudian direndam agar getah pada batangnya hilang. Dan batang direbus hingga berubah menjadi bubur.Â
Setelah menjadi bubur, bubur batang lompong disaring dan diambil sarinya. Sari atau air tersebut yang menghasilkan warna hitam. Air hitam kemudian dicampur dengan tepung ketan dan apabila warna hitam tidak muncul secara pekat maka dapat ditambahkan sedikit abu merang.Â
Keunikan kue lompongÂ
Kulit kue lompong terbuat dari tepung ketan yang dikukus, dan isi kue lompong terbuat dari kacang tanah yang disangrai lalu ditumbuk kasar dan dicampur dengan gula jawa.Â