Beberapa tahun terakhir ini, rokok elektrik telah menjadi trend sebagai alternatif yang dianggap lebih aman dibanding merokok secara tradisional yang memakai tembakau. Namun apakah benar rokok elektrik ini tidak bahaya bagi penggunanya maupun orang sekitar yang menghirup asapnya seperti anak anak ?
Rokok elektrik yang juga dikenal sebagai vape merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uapa yang bisa dihirup oleh penggunanya. Prinsip kerja rokok elektrik tidak membakar tembakau seperti rokok tradisional, namun memakai baterai untuk memanaskan cairan yang mengandung berbagai aroma. Dalam rokok elektrik terdapat non nikotin maupun yang mengandung nikotin dengan jumlah kandungan nikotin tertentu.Â
Cairan yang terdapat dalam rokok elektrik sering disebut sebagai "e-liquid" yang mengandung bahan zat kimia sebab rokok elektrik menggunakan aroma seperti vanili. Meski rokok elektrik bisa nol nikotin hingga kadar nikotin dengan jumlah tertentu, namun tetap bahaya dari penambah rasa tersebut.Â
Banyak orang yang menganggap rokok elektrik atau vape ini lebih aman dibading rokok tradisional. Tetapi penting untuk menyadari bahwa asap rokok elektrik tetap bahaya yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan, apalagi untuk kesehatan anak anak disekitar yang menghirup atau terkena asap rokok elektrik ini.Â
Berikut bahaya asap rokok elektrik bagi kesehatan anak :
1. Paparan nikotin, baik pengguna maupun orang yang terkena asap rokok elektik berisiko negatif terhadap kesehatan mereka. Nikotin sebagai zat adiktif yang berbahaya, terutama bagi anak anak yang terpapar nikotin melalui asap rokok elektik dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka ke depannya. Nikotin berdampak negatif terhadap fungsi otak, mengganggu belajar anak dan mengganggu konsentrasi. Sehingga amat sangat merugikan sekali zat adiktif ini.Â
2. Bahaya produk kimia, rokok elektrik menghasilakan aerosol dari produk kimia berbahaya seperti asetaldehida, formaldehida, dan logam berat. Dalam jangka panjang bahan kimia ini menyebabkan masalah pernapasan, mengganggu fungsi paru paru pada anak, dan iritasi mata. Meski ada rokok elektrik yang non nikotin, namun rokok elektrik tetap terdapat bahan kimia pada cairan e-liquid yang menghasilkan asap.Â
3. Dampak terhadap sistem pernapasan, anak anak yang terpapar asap rokok elektrik lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, penyakit paru paru, asma, dan lainnya. Penting diketahui bahwa asap rokok elektrik mengandung bahan kimia beracun yang berakibat fatal bagi sistem pernapasan. Selain mengganggu sistem pernapasan dalam jangka panjang, gejala yang ditunjukkan bagi penghirup asap rokok elektrik seperti batuk, sesak napas, sehingga perlu diwaspadai.Â
4. Pengaruh terhadap perilaku merokok, asap rokok elektrik juga berdampak terhadap perilaku anak terkait merokok di masa depan nanti. Anak anak yang cenderung melihat orang dewasa merokok maupun teman sebaya memakai rokok elektrik akan meningkatkan rasa ingin mencoba untuk merokok di kemudian hari. Inilah yang akan meningkatkan risiko nantinya anak anak menjadi perokok aktif.Â
Berikut solusi yang bisa diberikan agar anak tidak terpapar asap rokok elektrik yang berdampak terhadap perilaku dan kesehatan mereka :