Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Faktor di Balik Toko Buku yang Tutup! Perubahan Preferensi Konsumen Salah Satu Alasannya

3 Juni 2023   18:22 Diperbarui: 3 Juni 2023   18:25 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toko buku oleh pexels.com

Akhir akhir ini sering mendengar berita tentang toko buku yang menutup gerainya. Banyak faktor yang mempengaruhi toko buku tutup sebab tidak hanya karena minat baca yang menurun tetapi juga beberapa tantangan lain yang harus dihadapi toko buku fisik. 

Toko buku sebagai tempat yang menawarkan berbagai macam buku bacaan kepada para pecinta literatur dan sebagai tempat bertemunya para komunitas pecinta literatur untuk dapat berbagi pengetahuannya. Mendengar berita banyak toko buku tutup menjadi sedih rasanya. 

Berikut beberapa faktor dibalik toko buku yang menutup gerainya :

1. Perubahan pola belanja, beberapa tahun terakhir ini pola belanja masyarakat telah mengalami perubahan yang signifikan. Banyak konsumen sekarang yang beralih untuk membeli buku dalam format digital (e-book) atau menggunakan layanan buku online dengan sistem bayar. Yang mana hal ini menurukan permintaan buku cetak secara tidak langsung dan dapat berdampak terhadap penjualan toko buku fisik. 

Konsumen sekarang (generasi muda) lebih senang membaca e-book sebab dirasa lebih praktis karena tinggal membuka gadget dan mengakses lewat aplikasi maka sudah bisa membaca e-book.  Disamping kelebihan akan kepraktisan, tentunya hal ini memberikan dampak kurang baik terhadap buku fisik. 

2. Perubahan preferensi konsumen, faktor budaya dan sosial telah memberikan pengaruh terhadap preferensi pembaca. Pergeseran minat ke dalam hiburan digital lebih menarik konsumen sekarang ini seperti bermain game maupun streaming. Hal ini bisa menyebabkan kebiasaan membaca yang sebagai hiburan menjadi berkurang karena tergantikan dengan hiburan yang lebih menarik lainnya di masa sekarang ini. 

Jika banyak generasi sekarang yang lebih tertarik ke hiburan digital maka bisa dipastikan dapat terjadi penurunan minat dalam membaca buku sehingga permintaan buku fisik pun berkurang. 

3. Persaingan dengan e-commerce, situs belanja online seperti Tokop,,,a , Amaz,, , dan lainnya menawarkan kenyamanan dalam belanja buku secara online. Belanja online juga menawarkan harga yang kompetitif sehingga sering kali toko buku fisik kurang dapat bersaing dalam hal harga maupun ketersediaan produk. Jika banyak konsumen yang lebih suka beli buku secara online maka akan mengurangi jumlah pengunjung toko buku. 

4. Biaya operasional, operasional toko buku melibatkan biaya yang cukup tinggi seperti biaya sewa, listrik, gaji karyawan hingga stok barang. Toko buku dapat mengalami kesulitan keuangan jika penjualan buku tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional tersebut. 

Pandemi covid-19 juga memberikan dampak cukup signifikan terhadap eksistensi toko buku fisik. Dengan diberlakukannya pembatasan ruang gerak, adanya lockdown telah menurunkan pelanggan dalam mengunjungi toko buku fisik. Sehingga jika toko buku fisik tidak bisa bertahan di periode pandemi maka sudah dipastikan akan gulung tikar dan toko buku tutup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun