Adanya gangguan hama dan penyakit tanaman akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Hama dan penyakit yang menyerang lalu menginfeksi tanaman akan menyebabkan penurunan hasil panen. Maka dari itu diperlukan cara untuk memberantas hama dan penyakit tanaman.
Sebagian besar petani dan kita sendiri akan memberantas hama dengan menggunakan pestisida sintesis. Pestisida sintesis ini terbuat dari bahan kimia yang lebih cepat dan efektif untuk memberantas hama tanaman. Namun, pestisida sintesis akan meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan inovasi untuk memberantas hama dan penyakit yang ramah lingkungan.
Limbah kulit bawang merah mengandung senyawa acetogenin yang dapat membunuh hama tanaman (Ula dan Mizani, 2022). Limbah kulit bawang ini dapat dijadikan pestisida organik yang aman bagi lingkungan karena terbuat dari bahan alami. Selain itu, kamu juga bisa ikut mengurangi limbah rumah tangga dengan mengolah kulit bawang menjadi pestisida organik.
Berikut cara pembuatan pestisida organik dari kulit bawang secara sederhana :
1. Mengupas kulit bawang merah. Lalu dikumpulkan jadi satu.
2. Memasukkan kulit bawang ke dalam botol plastik hingga 1/2 botol.
3. Menambahkan air ke dalam botol sampai hampir penuh lalu kocok sebentar kemudian tutup dengan tutup botolnya.
4. Biarkan rendaman kulit bawang dalam botol plastik selama 2 hari. Setelah 2 hari, ambil rendaman lalu saring airnya saja dan pindahkan air saringan kulit bawang ke dalam botol spray. Pestisida organik siap digunakan.
Cara pengaplikasiannya yaitu menyemprotkan pestisida organik pada daun dan batang tanaman yang terkena hama. Frekuensi penyemprotan pestisida organik tergantung dari tingkat keparahan hama. Kamu bisa menyemprotkan seminggu 1 kali, seminggu 2 kali maupun seminggu 3 kali. Waktu penyemprotan pestisida organik ini lebih baik di sore hari.
