Mohon tunggu...
Nur Arviyanto Himawan
Nur Arviyanto Himawan Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pembelajar

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bencana Gunung Meletus, Pahami Mitigasinya

4 November 2019   14:45 Diperbarui: 4 November 2019   14:59 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Tangkuban Parahu MeletusSumber: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49128905 

Indonesia terdapat banyak kenampakan alam berupa gunung api. Tentunya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi akan hal itu. Bencana meletusnya gunung api memang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang tinggal di sekitaran gunung api tentunya sudah dilatih untuk tanggap jika sewaktu-waktu aktivitas gunung api meningkat.

Kita mungkin masih ingat peristiwa meletusnya Gunung Tangkuban Parahu beberapa waktu lalu menyebabkan wisatawan panik. Apakah wisatawan sudah tahu cara penyelematan diri yang baik? Ataukah yang penting lari?. Pengetahuan tentang mitigasi becana tersebut tentu tidak hanya eksklusif diberikan kepada warga sekitar. Namun, semua orang pun harus memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana gunung meletus ini. Terdapat 3 fase dalam menghadapi bencana letusan gunung api, yaitu:

A. Pra bencana

  1. Perhatikan arahan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dan perkemangan aktivtas gunung api. Hal yang perlu diperhatikan yaitu waspada terhadap berita hoax yang bisa saja menyebar. Selalu utamakan cek kembali kebenaran berita dan mengambil informasi dari sumber resmi.
  2. Siapkan masker dan kacamata pelindung
  3. Pahami jalur evakuasi dan shelter yang sudah dirancang oleh pihak berwenang.
  4. Siapkan penunjang logistik, seperti makanan siap saji, senter, uang tunai, dan obat secukupnya.

B. Saat bencana

  1. Hindari lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.
  2. Ikuti petunjuk dari pihak berwenang.
  3. Jangan berada di lembah dan DAS (Daerah Aliran Sungai). Hal ini dikarenakan daerah aliran sungai berpotensi untuk dialiri lahar.
  4. Hindari tempat terbuka dan lindungi diri dari abu.
  5. Gunakan kacamata pelindung.
  6. Jangan memakai lensa kontak.
  7. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung.
  8. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh.

C. Pasca bencana

  1. Kurang terpapar dari abu vulkanik. Hal ini dikarenakan abu vulkanik tidak baik untuk tubuh dan dapat menyebabkan penyakit.
  2. Hindari mengendarai mobil yang terkena hujan abu vukanik. Hal ini disebabkan dapat merusak mesin kendaraan
  3. Bersihkan atap dari timbunan abu vulkanik. Volume abu vulkanik yang besar dapat membahayakan, karena dapat menyebabkan atap runtuh dan membahayakan jiwa.
  4. Waspadai daerah aliran sungai yang berpotensi terkena lahar, terutama ketika musim hujan.

(Sumber: Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana karya BNPB tahun 2017).

            Alam memang bisa menjadi sahabat kita. Namun di sisi yang lain, alam adalah kuasa Tuhan yang tak bisa diduga. Oleh karena itu, kita harus mampu bertahan dari ganasnya alam. Dengan memiliki pengetahuan mitigasi bencana ini, diharapkan dapat mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun