Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang terus membenahi setiap sektor struktur dan infrastrukturnya, tak terkecuali dalam sektor pendidikan. Jika ditinjau secara historis, wilayah Indonesia semenjak zaman kerajaan lampau dalam masa kejayaannya pernah menjadi salah satu pusat pendidikan yang terbaik di dunia. Sebut saja Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumatera sana, pernah menjadi pusat kajian ilmu agama budha. Â Dari kenyataan ini sudah terlihat bahwa semenjak dahulu masyarakat Indonsia merupakan suatu masyarakat dengan corak pendidikan yang tinggi.
Kejayaan masa lampau ini pun menjadi inspirasi bagi Bung Karno dalam mengantarkan kita semua ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia. Dimana setelah era kemerdekaan, Bung Karno terus menggugah rakyat Indonesia untuk membangun jiwa dan melestarikan kepribadian nasional. Kepribadian nasional yang adiluhung itu dibentuk melalui pendidikan karakter yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya.
Dari sini terbuka pikiran kita bahwa pendidikan menjadi sebuah platform untuk membangun cita-cita luhur bangsa yang majemuk ini. Semangat membangun negara melalui pendidikan ini tentunya harus tetap kita bawa dimasa sekarang serta kita sebarkan luaskan ke seluruh penjuru Indonesia. Agar rakyat Indonesia kembali tergugah untuk membangun bangsa ini melalui pendidikan.Â
Semangat itu sudah terlihat ketika melihat foto yang tersebar di internet yang menunjukkan bagaimana anak-anak Indonesia bersemangat menuntut ilmu. Walaupun jalan yang  ditempuh harus berhadapan dengan maut, ya, maut.  Sungguh suatu momentum yang indah ketika melihat anak-anak Indonesia dapat tersenyum berangkat ke sekolah. Riang dan bersuka cita dalam menuntut ilmu tanpa dibayang-bayangi masalah-masalah pelik, seperti masalah ekonomi, keluarga, SARA, dll yang belum layak diterimanya.
Hal tersebut tentunya harus diikuti dengan kemajuan hardware (infrastruktur) dan software (kurikulum) pendidikan yang merata di seluruh Indonesia. Dimana kemajuannya itu harus disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga tiada lagi terdengar adanya gedung sekolah tidak layak pakai, sekolah yang kekurangan guru, ataupun kekurangan peralatan mengajar. Serta tidak lagi terdengar suara siswa yang lelah akibat beratnya beban belajar karena tuntutan kurikulum.
Tidaklah menjadi suatu yang mustahil ketika kita mengharapkan bahwa dimasa depan akan lahir para Habibie-Habibie muda yang mendunia namun selalu berbakti terhadap nusa dan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H